SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pondok Pesantren (Ponpes) An Najah Gondang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, bersama Badan Amil Zakat (Baznas) Kabupaten Sragen menggelar panen melon di Pondok Pesantren (Ponpes) An Najah Kecamatan Gondang Kamis (12/10/2023).
Panen tersebut merupakan rangkaian kegiatan roadshow dalam rangka Hari Santri Nasional yang dimulai tanggal 12, 19, 26, dan 31 Oktober 2023.
Bantuan Green House Melon merupakan program dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Ponpes An Najah Gondang. Bantuan tersebut diharapkan mampu mendongkrak kemandirian ekonomi pesantren.
Ketua Baznas RI, KH Noor Ahmad, yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa pondok pesantren memiliki potensi untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhannya.
“Alhamdulillah, pak Kyai Minanul Aziz ini punya potensi lahan cukup bagus sehingga ditanami melon. Kalau semua pesantren mempunyai hal yang sama maka kekuatan ini paling tidak untuk santri-santri itu sendiri maupun lingkungan pesantren,” kata Noor Ahmad di sela panen melon.
Dengan pengembangan tanaman melon ini, menurut dia, Ponpes melakukan pengembangan kemampuan skill santri. Selain itu juga dalam rangka ikut serta peningkatan ketahanan pangan di lingkungan pondok pesantren.
Ketua Baznas Kabupaten Sragen, Mustaqim, mengapresiasi dukungan seluruh ASN serta warga Kabupaten Sragen yang telah menunaikan zakat melalui Baznas Sragen.
“Alhamdullilah, hampir seluruh desa dan kecamatan telah menunaikan kewajibannya membayar zakat melalui Baznas Sragen. Terimakasih kepada desa dan perangkat desa di Kecamatan Gondang telah berzakat sesuai dengan edaran Bupati Sragen tentang optimalisasi ZIS,” urainya.
Mustaqim melaporkan pentasarufan dana ZIS yang diawali roadshow Hari Santri di Kecamatan Gondang. Ia berharap dana ZIS tersebut membawa keberkahan untuk muzaki dan mustahik yang ada di Kabupaten Sragen.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes An Najah Gondang, KH Minanul Aziz, mengatakan bahwa Green House melon yang dibangun oleh Baznas memiliki nilai sekitar Rp 125 juta. Namun yang jelas awet untuk beberapa tahun kedepan. Sedangkan melon yang dihasilkan bernilai sekitar Rp 25 ribu per kilogram bisa panen 2 bulan sekali.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa ponpes bisa punya penghasilan yang mandiri yang memiliki nilai ekonomi.
“Beberapa saat lalu saya pernah panen melon di Kalijambe dan rasanya pun enak. Saya menilai produk melon yang dihasilkan tidak banyak mengandung bahan kimia. Dengan pengolahan seperti itu harga akan lebih tinggi dibanding harga melon biasa,” kata Yuni.
Jika hal ini dilaksanakan dengan konsisten, ia yakin ponpes punya produk yang meningkatkan kemandirian. Sehingga ponpes bisa membantu warga tidak mampu/santri yang tidak mampu melalui biaya pendidikan dari hasil produk mandiri.
Selanjutnya, ia berpesan kepada para santri untuk saling menjaga kekompakan satu sama lain karena maraknya kasus bullying yang akhir-akhir ini terjadi. Ia berharap kasus bullying tidak pernah terjadi di Kabupaten Sragen khususnya di Pondok Pesantren An Najah.
(Rilis Pemkab Sragen)