BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali merasa prihatian terkait kasus diamankannya puluhan siswa sejumlah SMP di Boyolali karena akan terlibat tawuran. Apalagi, kejadian tersebut bukan yang pertama kali terjadi.
“Kami sangat prihatin dengan aksi negatif sejumlah siswa SMP tersebut,” ujar Kepala Disdikbud Boyolali, Supana, Jumat (6/10/2023).
Pihaknya bakal mengumpulkan seluruh kepala SMP yang ada di Boyolali guna diajak mengupas tuntas kejadian itu. Rencananya, pertemuan akan digelar di aula Disdikbud pada Senin (9/10/2023) mendatang.
Pihaknya juga akan mengundang Polres Boyolali guna memberikan masukan terkait langkah antisipasi tawuran. Sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi. “Bersama-sama kita dialog untuk mengambil langkah-langkah preventif,” katanya.
Termasuk mengadakan pembinaan terhadap pelaku kenakalan remaja khususnya bagi pelajar SMP, agar tidak berkelanjutan dan segera bisa kondusif. Dijelaskan, kenakalan remaja tak boleh dibiarkan berlarut-larut.
Untuk itu, perlu ada kangkah tegas pencegahan agar tak terjadi kasus yang lebih besar seperti di daerah lain. Jangan sampai di Boyolali muncul keresahan yang berdampak negatif terhadap kegiatan belajar siswa.
“Tentu sangat dibutuhkan stabilitas, keamanan dan kenyamanan agar siswa bisa belajar dengan nyaman,” terangnya.
Jika kasus ini tidak segera dikendalikan, lanjut dia, maka nanti dikhawatirkan anak-anak akan berlaku kebablasan. Mereka bisa melakukan tindakan kriminal yang lebih besar dan semakin merugikan masyarakat secara luas.
“Kita tidak kehendaki hal itu terjadi, jadi harus diantisipasi mulai saat ini,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan siswa SMP diamankan jajaran Polres Boyolali dan Polsek Musuk. Mereka diketahui akan terlibat tawuran dengan sesama siswa dari sekolah lain. Rencana aksi itu tersebar melalui WA grup. Beruntung polisi langsung bertindak sehingga tawuran bisa dihindarkan. Waskita