WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Cuaca panas hingga kekeringan Wonogiri berdampak pada sejumlah kecamatan di Wonogiri terdampak kekurangan air bersih.
Selanjutnya Pemkab Wonogiri mengambil langkah pendistribusian bantuan air bersih minimal 1000 tangki perbulan.
“Ada sekitar 8 kecamatan terkhusus di wilayah selatan terkena dampak cukup serius kondisi kekeringan pada musim kemarau panjang ini,” ungkap Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek, beberapa waktu lalu.
Menyikapi hal itu, pihaknya berupaya mengambil langkah antisipatif untuk meminimalkan pengeluaran masyarakat akibat kekurangan air bersih.
Oleh karena itu, menurut Bupati Jekek, akan ada klasifikasi jangka pendek, menengah dan panjang untuk menyikapi kondisi tersebut.
“Melalui potensi anggaran kami sudah menyediakan minimal 1000 tangki/bulan untuk air bersih ke wilayah yang kritis,” jelas Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek.
Sedangkan untuk jangka menengah dan panjang, pemerintah sudah menerapkan solusi permanen. Yakni melanjutkan ketercukupan air bersih dengan jaringan distribusi dan sambungan ke rumah.
Akhir tahun ini target untuk jaringan distribusi air bersih yang di Kecamatan Paranggupito selesai 90 persen.
Sementara itu, delapan kecamatan yang mengalami kekurangan air bersih yakni Kecamatan Paranggupito, Pracimantoro, Giritontro, Giriwoyo, Eromoko, Tirtomoyo, Nguntoronadi dan Selogiri.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek mengatakan mulai bulan ini melakukan pendistribusian bantuan air bersih sebanyak 1.000 tanki per bulan. Ini menyusul musim kekeringan berkepanjangan sekarang.
Bantuan yang dibiayai APBD Kabupaten Wonogiri itu disalurkan sesuai data pemetaan yang dilakukan Pemkab bersama BPBD, PDAM serta pemerintah kecamatan maupun desa/kelurahan.
“Bantuan kita salurkan secara bertahap sesuai prioritas dan kebutuhan mendesak warga. Jadi bukan berarti seribu tanki itu berangkat bareng,” ungkap Bupati Jekek.
Bupati Jekek menjelaskan, bantuan air bersih 1.000 tanki per bulan itu dilakukan Pemkab Wonogiri hingga musim penghujan nanti.
Menurut data di Pemkab, ada sekitar 181.668 jiwa di delapan kecamatan Kabupaten Wonogiri kini kekurangan air minum.
“Ya baru tahun ini selama pemerintahan kami kekeringan atau kekurangan air bersih betul-betul dirasakan warga,” kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek.
Tahun-tahun sebelumnya, ujar Bupati Jekek, bantuan air melalui dropping menggunakan armada tanki tidak dilakukan. Soalnya, Pemkab Wonogiri bertekad melakukan program solusi permanen guna mengatasi masalah kekurangan air bersih di Wonogiri bagian selatan dengan menggelontorkan anggaran puluhan miliar.
“Tahun ini saja program penyelesaian secara permanen kita alokasikan dengan dana Rp 3,9 miliar kok,” terang Bupati Jekek.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Wonogiri mengakui, penanggulangan kekurangan air bersih dan kekeringan Wonogiri kini diatasi dengan pihak lain. Selain ada program solusi permanen dari Pemkab dan dropping air 1.000 tanki/bulan pihaknya juga mendapat bantuan dari pihak lain seperti perusahaan swasta, ormas, sekolah hingga TNI/Polri.
“Atas nama pemerintah maupun warga terdampak kekeringan Wonogiri kami mengapresiasi pihak-pihak yang telah menyalurkan bantuan air bersih ke daerah Wonogiri,” tandas Bupati Jekek. Aris Arianto