WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pendidikan tidak mengenal usia. Hal ini dibuktikan sendiri oleh sosok Marijo. Kendati umurnya sudah tidak lagi muda namun semangat warga Wonoboyo Wonogiri untuk menuntut ilmu ini tidak perlu diragukan lagi.
Terkini Marijo yang pada 2023 ini berusia 62 tahun berhasil meraih gelar Sarjana Pendidikan atau S.Pd dari STAIMAS Wonogiri.
Untuk diketahui pada Sabtu, 30 September 2023, Gedung Giri Wahana komplek GOR Giri Mandala Wonogiri menjadi saksi sejarah bagi STAIMAS Wonogiri. Dalam upacara wisuda perdana, sebanyak 65 mahasiswa dan mahasiswi dari empat jurusan, yakni KPI (Komunikasi Penyiaran Islam), PAI (Pendidikan Agama Islam), ES (Ekonomi Syariah), dan HTN (Hukum Tata Negara), resmi melangkah ke dunia baru setelah perjalanan pendidikan mereka yang dimulai sejak 2017.
Dibalik wisuda perdana STAIMAS Wonogiri itu terdapat kisah inspiratif dari seorang mahasiswa, yaitu Marijo.
Meskipun usianya telah mencapai 62 tahun, Marijo dari Wonoboyo Wonogiri, tetap memancarkan semangat menuntut ilmu. Di hari wisuda itu, prestasi luar biasa diraihnya dengan meraih gelar S.Pd.
Pencapaian ini sekaligus memberikan motivasi yang kuat bagi generasi muda.
Marijo, dikaruniai tujuh orang anak. Sudah sepuh namun raihan gelar itu menunjukkan bahwa semangat belajar tak mengenal batas usia.
Bahkan, keunikannya semakin terlihat ketika beliau diwisuda bersama putrinya yang mengambil jurusan Ekonomi Syariah.
Upacara wisuda ini dihadiri oleh berbagai tamu undangan, termasuk forkopimda Wonogiri. Seluruh undangan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada STAIMAS Wonogiri atas kontribusi besar yang telah diberikan dalam dunia pendidikan.
Salah satu dosen STAIMAS Wonogiri Beni Nur Cahyadi, yang telah bergabung dengan STAIMAS Wonogiri sejak 2018, bersama seluruh sivitas akademika lainnya, berharap bahwa keberadaan STAIMAS Wonogiri dapat memberikan warna baru. Selain itu menjadi jembatan bagi warga Wonogiri agar dapat menjadi sumber daya manusia yang unggul dan kreatif.
“Semoga STAIMAS Wonogiri terus berkembang dan memberikan dampak positif pada pendidikan di Kabupaten Wonogiri. Melalui kisah Pak Marijo kami berharap dapat menginspirasi para pembaca, terutama para pemuda dan pemudi, untuk terus semangat dalam mengejar ilmu,” beber Beni Nur Cahyadi.
Diwartakan sebelumnya, Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti atau STAIMAS Wonogiri menggelar wisuda sarjana S-1 Periode I Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Giri Wahana Komplek GOR Giri Mandala Wonogiri, Sabtu (30/9/2023).
Wisuda kali ini merupakan wisuda perdana STAIMAS Wonogiri.
Ketua STAIMAS Wonogiri, Atik Nurfatmawati, menyampaikan bahwa ke-64 wisudawan wisudawati terdiri atas empat program studi. Meliputi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) sebanyak 6 orang, Prodi Hukum Tata Negara (HTN) sebanyak 1 orang, Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) sebanyak 37 orang, dan Prodi Ekonomi Syariah (ES) sebanyak 20 orang.
Atik Nurfatmawati menyampaikan harapannya agar para wisudawan dapat bersaing di pasar kerja dan berkarya di masyarakat. Atik Nurfatmawati juga mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi di masyarakat akan lebih berat daripada di kampus.
“Namun Allah SWT telah menganugerahkan kepada manusia akal, ilmu, kecerdasan, dan pengetahuan untuk dapat dimanfaatkan menghadapi tantangan yang ada di masyarakat,” tandas Atik Nurfatmawati.
Atik Nurfatmawati juga menyampaikan perkembangan STAIMAS Wonogiri yang berdiri pada 21 Agustus 2017. Pada tahun ini, baik perguruan tinggi maupun empat program studi telah mendapatkan status akreditasi Baik.
STAIMAS Wonogiri memiliki dosen tetap masing-masing program studi sebanyak 6 orang dan tenaga kependidikan sebanyak 10 orang. Saat ini, dosen STAIMAS Wonogiri yang sudah menyelesaikan studi doktoral sebanyak 1 orang dan yang tengah menempuh studi doktoral sebanyak 4 orang.
“Kami terus mendorong dosen untuk studi lanjut,” jelas Atik Nurfatmawati.
Jumlah mahasiswa STAIMAS Wonogiri pada kurun 2017-2022 secara berturut-turut yaitu 34 orang, 43 orang, 100 orang, 119 orang, 106 orang, dan 144 orang.
“Kami juga berkolabroasi dan bersinergi dengan stakeholder di Kabupaten Wonogiri seperti Bappeda, Kemenag, Dinas UMKM dan Perindag, Polres, Kodim, Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa dan sebagainya. Sinergi itu di antaranya sebagai bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dan guna mendukung program-program Pemerintah Kabupaten Wonogiri,” lanjut Atik Nurfatmawati.
Dia menambahkan STAIMAS Wonogiri juga menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) seperti BEI, BMT, production house, media dan lainnya. Atik Nurfatmawati bersyukur sarana dan prasarana kampus pun semakin bertambah untuk mensupport kegiatan civitas akademik.
Ketua Yayasan Karya Emas Center (YKEC), Anfasa Azwan Izza Perdana, mengingatkan para wisudawan/ti bahwa keberhasilan ini merupakan langkah awal. Ia berpesan agar para wisudawan/ti terus mengembangkan diri dan berkarya untuk masyarakat.
“Ujian sesungguhnya adalah ketika saudara-saudari berada di tengah masyarakat dan di dunia industri untuk dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diterima selama di bangku kuliah,” kata Anfasa Azwan Izza Perdana. Aris Arianto