BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Meski kasus gigitan hewan pada manusia jarang terjad di wilayah Kabupaten Boyolali, masyarakat tetap diminta tak abai. Ya, hingga awal Oktober ini, tercatat ada empat kejadian gigitan hewan pada manusia.
“Iya, 2023 ini ada empat kasus gigitan anjing,” ujar Kabid Kesehatan Hewan, Disnakkan Boyolali, Afiyani Rifdania, Rabu (11/10/2023).
Tahun sebelumnya atau 2022, ada empat kasus gigitan hewan yang terlaporkan masuk ke sistem informasi zoonosis dan EID (SIZE) ada empat ekor. Bahkan pada 2017, terjadi kasus lansia digigit monyet ekor panjang (MEP).
“Korban seorang lansia meninggal karena diserang MEP sampai tendonnya putus. Monyetnya tertangkap, kami lab-kan negatif. Tapi wis kadung buas,” lanjutnya
Bagaimana perlakuan terhadap hewan yang menggigit manusia?
Dijelaskan, hewan tersebut akan diamankan guna menjalani isolasi dan monitoring selama 14 hari. Jika ada tanda-tanda terkena rabies, maka pasien harus ditangani dengan memberikan suntikan serum dan vaksin rabies.
Jika hasilnya negatif dan tidak ada tanda-tanda maka aman. Namun, jika hewan ternyata mati dan terdapat tanda-tanda rabies, dinas akan mengambil sampel hewan dan dikirimkan ke laboratorium Kesmavet.
“Boyolali termasuk Jawa Tengah masih bebas rabies. Jadi kami sejak 1997 sudah dinyatakan bebas rabies,” katanya.
Sebagai upaya antisipasi, lanjut dia, dilakukan dengan menggelar vaksinasi rabies gratis pada hewan peliharaan. Vaksinasi dilakukan satu tahun sekali. Pihaknya juga gencar melakukan edukasi pada masyarakat.
“Penting bagi pemelihara hewan, anjing maupun kucing peliharaan harus dijaga kebersihannya dan tidak boleh diliarkan,” tandasnya. Waskita