Beranda Daerah Karanganyar Ngenes, Jalur Wisata Ngargoyoso Bobrok Tak Pernah Direspons Pemkab Karanganyar

Ngenes, Jalur Wisata Ngargoyoso Bobrok Tak Pernah Direspons Pemkab Karanganyar

Seperti ini kondisi jalur wisata Ngargoyoso, Karanganyar yang rusak parah, namun tidak mendapat perhatian dari Pemkab Karanganyar | Foto: Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pembiaran Pemkab Karanganyar terhadap jalan rusak parah di  jalur wisata Karangpandan-Ngargoyoso, makin hari makin memprihatinkan.

Pasalnya, kawasan wisata Ngargoyoso terbilang memberikan kontribusi potensial pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Karanganyar total sekitar Rp 300 miliar per tahun.

Menurut catatan, kunjungan wisatawan di kawasan Ngargoyoso setiap pekan tidak kurang dari 5.000 orang atau hampir 20.000 orang per bulan.

Namun demikian, pemandangan tragis terjadi yakni wisatawan harus dihadapkan dengan fasilitas jalan yang rusak parah atau dalam bahasa jawanya disebut bobrok.

Tak pelak, pembiaran tersebut tidak bisa ditoleransi oleh warga sekitar.  Apalagi jika hanya dengan alasan karena minim anggaran sektor infrastruktur.

Sebab menurut Suharno, di satu sisi mestinya Pemkab Karanganyar dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) bisa saja melakukan perawatan jalan berupa penambalan aspal yang berlubang parah agar layak dilewati standar bus besar yang membawa wisatawan.

“Ini sungguh keterlaluan didiamkan hampir setahun tapi tetap juga jalan bobrok di jalur Karangpandan-Ngargoyoso tidak disentuh ditambal pun tidak,” ungkap Suharno (40) warga Ngargoyoso kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (8/10/2023).

Menurut Suharno, permintaan warga di sepanjang jalur Karangpandan-Ngargoyoso tidaklah muluk-muluk, yakni hanya meminta penambalan jalan saja jika memang Pemkab Karanganyar minim anggaran untuk infrastruktur.

Baca Juga :  Ketua DPRD Jateng Sumanto Ajak Petani Lebih Inovatif untuk Tingkatkan Penghasilan

Namun begitu, harapan warga agar segera dilakukan penambalan jalan bersifat mendesak karena kerusakan jalan berlubang yang terjadi sudah pada level membahayakan pengguna jalan.

Padahal, setiap pekan ratusan bus wisatawan dan ribuan mobil serta motor masuk ke kawasan Ngargoyoso untuk berwisata.

“Kami mohon kali ini Pemkab Karanganyar buka mata buka telinga terhadap realitas jalan bobrok di Ngargoyoso,” pungkas Suharno.

Keluhan serupa diungkapkan Andi (45), warga Ngargoyoso yang mengingatkan sikap kesabaran warga yang sudah di ambang  batas, karena setiap hari harus berhadapan dengan jalan rusak.

Padahal, menurut Andi, setiap bulan perputaran ekonomi telah memberikan multiplier effect mencapai miliaran rupiah namun sama sekali tidak dapat respon dari Pemkab Karanganyar.

“Sebenarnya apa susahnya jika warga hanya menghendaki penambalan saja agar layak karena kami sadar untuk membangun aspal atau jalan cor baru tidak ada anggaran,” ungkap Andi.

Untuk itulah Andi mengatakan,  jika sampai akhir tahun ini tidak ada penambalan jalan rusak, maka warga akan bersikap berbeda.

“Warga Ngargoyoso sampai berpikir  hendak menanami tanaman pohon pisang pada lubang jalan rusak parah yang jumlahnya banyak sekali,” tandas Andi.

Namun kemarahan itu masih dipertimbangkan mengingat dampak terhadap wisatawan yang berkunjung.

Sementara itu Kepala DPUPR Karanganyar Ir Asihno Purwadi mengatakan kerusakan jalan di jalur wisata Karangpandan-Ngargoyoso sudah menjadi perhatian DPUPR.

Baca Juga :  Sumanto Ajak Petani Tingkatkan Penghasilan dengan Menanam Sayuran Bernilai Ekonomi Tinggi

“Kami sedang berjuang melalui instrumen anggaran Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Jateng untuk Tahun 2024 dan saat  ini masih berproses,” ungkap Asihno Purwadi.

Untuk itu Asihno Purwadi meminta masyarakat bersabar karena proses pengajuan Bankeu terus berlangsung dengan segala kendalanya.

Adapun untuk perawatan jalan di jalur tersebut pada APBD Perubahan 2023 sangat kecil sehingga tidak cukup untuk mengcover semuanya.

“Kalau anggaran perawatan jalan tidak banyak hanya ratusan juta maka kami mencari lewat Bankeu Provinsi yang nilainya lumayan besar,” pungkas Asihno Purwadi. Beni Indra

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.