JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) yang resmi mendeklarasikan dukungannya untuk Prabowo Subianto di Pilpres 2024, sudah cukup menjadi alasan bagi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri untuk memecat Jokowi.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh pengamat Politik, Rocky Gerung melalui channel Youtube Rocky Gerung Official yang diunggah pada Sabtu (14/10/2023).
Pernyataan tersebut bukannya tanpa alasan, mengingat, demikian Rocky, sikap Projo di Pilpres 2024 dinilai merepresentasikan sikap Jokowi.
Untuk itu, Rocky Gerung menyarankan Megawati bukan hanya memecat Jokowi dari PDIP, tapi juga Gibran Rakabuming Raka.
“Itu intinya tuh, saya anggap ini perang terbuka. Mega menganggap, okay kalau itu yang Anda mau, kami juga rela untuk ngerjain Jokowi, kira-kira gitu kan. Bagi Mega ini to be or not to be,”ujar Rocky.
Menurut Rocky, Rakernas Projo dan deklarasi dukungannya untuk Prabowo menjadi batu ujian kesabaran Megawati.
“Tapi saya kira dalam pikiran publik, sebaiknya ini yang terjadi tuh, harusnya Mega langsung pecat Gibran, pecat Jokowi. Kan itu yang ditunggu publik kan?” ujarnya.
Hal itu, menurut Rocky, supaya jelas dan tidak mungkin ada ceasefire atau gencatan senjata.
“Jadi sebaiknya Mega siapkan saja deklarasi untuk memecat Pak Jokowi dan memecat Gibran dari keanggotaan PDIP,” kata Rocky lagi.
Sebagaimana diketahui, Gibran Rakabuming Raka yang statusnya sebagai Walikota Solo ternyata juga hadir di tengah santer disuarakan menjadi cawapres Prabowo, walaupun usianya belum mencukupi secara hukum.
Peluang Gibran untuk maju Pilpres 2024 sebagai cawapres terganjal Undang-Undang No 7 tahun 2017 pasal 169 huruf q, yang mensyaratkan usia capres maupun cawapres harus 40 tahun ke atas.
Undang-undang tersebut tengah diuji materi di Mahkamah Konstitusi (MK), dan para hakim akan mengumumkan keputusannya pada Senin (16/10/2023).
Namun, uji materi itu dinilai banyak pihak hanya untuk memberi karpet merah terhadap Gibran untuk maju Pilpres 2024. Terlebih, Ketua MK, Anwar Usman adalah ipar Jokowi.
Jokowi Melawan Megawati
Rocky menilai, Jokowi saat ini mempersiapkan seluruh sumber daya yang dimiliki dan kuasainya untuk melawan Megawati.
Rocky juga melihat para kader dan simpatisan PDIP tidak akan tinggal diam melihat “ibunya” dikhianati.
Hal terbesar yang kemungkinan bisa terjadi menurut Rocky, kemarahan PDIP bisa meluap ke jalan.
“Jelas dari dalam alam bawah sadar publik Indonesia Bu Megawati dizalimi oleh Pak Jokowi, dan Megawati tahu itu,” ujarnya.
PDIP itu bukan sekedar partai yang bisa memihak pada kekuasaan. PDIP, jelas Rocky, juga memihak kepada kejujuran petani, kejujuran buruh, kejujuran tukang, yang merasa ibunya dikhianati oleh orang yang dibesarkan justru oleh ibunya sendiri.
“Ini psikologi ini akan tumbuh dan kemarahan PDIP bisa berubah kemarahan di jalan-jalan,” jelas Rocky.
Jika konflik ini meluas, maka pemicu sekecil apapun bisa mengakibatkan sesuatu, yang menurut Rocky bisa berbahaya.
Dan jika itu yang terjadi, Jokowi pun dianggap tidak akan bisa mengendalikan keadaan. Pasalnya, sosok Jokowi dianggap sudah berubah dari merakyat menjadi oportunis.
“Kita gak bisa andalkan psikologi publik ini bisa dikendalikan Jokowi, enggak, Jokowi sudah beralih menjadi seorang oportunis, seorang pragmatis, dan wong cilik mengerti itu.”
Tokoh-tokoh kuat di PDIP dan yang senior-senior, jelas Rocky, paham bahwa satu percikan kecil yang membahayakan bisa terjadi di republik ini.
“Dan wong cilik itu kalau dia marah, marah beneran, bukan marah yang sifatnya nyari negosiasi. Semua itu akan balik pada tagihan moral, dan Jokowi akan kalah kalau ditagih moral oleh publik Indonesia,” papar Rocky.
Sebagaimana diketahui, Projo menggelar Rakernas ke-6 di Indonesia Aren, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2023).
Tokoh yang hadir pada pertemuan kelompok relawan itu adalah Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan para pimpinan partai Koalisi Indonesia Maju pengusung bakal capres Prabowo Subianto.
Prabowo sendiri tidak hadir pada acara tersebut, dan Rakernas ditutup usai dibuka oleh Jokowi, dan langsung diarahkan ke kediaman Prabowo guna melakukan deklarasi dukungan.