JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setelah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Plt Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi langsung melakukan gebrakan.
Salah satunya yang paling penting adalah membatalkan kontrak-kontrak yang dinilai dan diduga bermasalah selama kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo.
Langkah tersebut dilakukannya pasca dirinya didapuk menjadi Plt Mentan pada 6 Oktober 2023.
“Saya Per 6 Oktober kemarin memang batalkan semua kontrak yang tidak beres,” ucap Arief di kawasan Kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Senin (16/10/2023).
“Bukan berarti semua kontrak dibatalkan begitu, tapi saya bersama Pak Wakil Menteri meminta kontrak-kontrak itu direview dengan benar,” sambungnya.
Arief yang juga Kepala Badan Pangan Nasional menjelaskan, alasan ditutupnya kontrak-kontrak tersebut berdasarkan hasil review yang dilakukan dirinya bersama para pejabat di Kementerian Pertanian.
“Ada waktu untuk mereview itu semua. Mulai dari kualitas, harganya, cara bertransaksi,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, Arief menegaskan bahwa dirinya bersama Kementan berupaya mengembalikan nama baik Kementerian yang dipimpinnya.
Diketahui, Mentan sebelumnya tersangkut kasus praktik korupsi.
“Kita siapkan seluruh perangkat yang ada, mulai dari Sekretariat Jendral, para Dirjen, Kepala Badan, Irjen, kurang tidur semua. Tapi ini yang harus kita lakukan untuk mengembalikan kepercayaan publik kepada Kementerian Pertanian,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meneken Keputusan Presiden (Keppres) mengenai Pemberhentian Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai Menteri Pertanian (Mentan).
Presiden kemudian menunjuk Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi sebagai Plt Mentan.
“Penggantinya masih Plt. Pltnya pak Arif Prasetyo Kepala Badan Pangan,” kata Jokowi di Presidensial Lounge Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Jumat Siang (6/10/2023).
Ditunjuknya Arief sebagai Plt, kata Jokowi untuk memudahkan koordinasi.
Karena selama ini Badan Pangan Nasional merupakan mitra kerja Kementan, Kemendag dan Bulog.
“Supaya lebih koordinatif, lebih memudahkan karena biasanya kita Bulog, Badan Pangan, Mentan ini, menteri Perdagangan ini selalu harus satu jadi untuk konsolidasi saja biar lebih memudahkan,” katanya.