Beranda Daerah Wonogiri Tips Berjalan di Waduk yang Menyusut Agar Tidak Terjebak Lumpur Hisap

Tips Berjalan di Waduk yang Menyusut Agar Tidak Terjebak Lumpur Hisap

Menyusut
Genangan air Waduk Gajah Mungkur Wonogiri menyusut. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Waduk merupakan salah satu destinasi wisata alam yang populer di Indonesia.

Namun, saat musim kemarau, waduk akan mengalami penyusutan sebagaimana terjadi di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Hal ini dapat menyebabkan munculnya lumpur hisap, yang berbahaya bagi keselamatan pengunjung.

Lumpur hisap adalah lumpur yang memiliki kandungan air yang sangat sedikit, sehingga memiliki daya hisap yang sangat kuat.

Jika seseorang terjebak dalam lumpur hisap, maka akan sulit untuk melepaskan diri.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tips berjalan di waduk yang menyusut agar tidak terjebak lumpur hisap. Berikut ini adalah beberapa tips tersebut:

1. Jangan berjalan di area yang tidak dikenal

Jika Anda tidak familiar dengan area waduk, sebaiknya jangan berjalan di area tersebut.
Berjalanlah di area yang aman. Pilihlah area yang memiliki permukaan tanah yang kokoh dan tidak mudah tenggelam.

Baca Juga :  Catat! Ini 25 Indikator TPS Rawan Selama Pilkada 2024, Tempatmu Termasuk Tidak?

2. Hindari berjalan di area yang berlumpur

Jika terpaksa harus berjalan di area yang berlumpur, berhati-hatilah dan jangan terlalu dalam menginjakkan kaki.

3. Jangan berjalan sendirian

Jika Anda berjalan bersama teman, maka akan lebih mudah untuk saling membantu jika ada yang terjebak.

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri area yang berpotensi berbahaya karena lumpur hisap:

– Area yang memiliki permukaan tanah yang tidak rata.
– Area yang memiliki banyak lubang.
– Area yang memiliki vegetasi yang rendah.
– Area yang memiliki bau busuk.

Jika Anda melihat ciri-ciri tersebut, sebaiknya hindari area tersebut.

Baca Juga :  Keren Wonogiri Juara Pertama Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Nasional

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat mengurangi risiko terjebak lumpur hisap saat berjalan di waduk yang menyusut. Aris Arianto