Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Warga Baturetno Bunuh Diri Gegara Judi Slot, Bupati Wonogiri Joko Sutopo Bilang Begini

Bupati Wonogiri

Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Seorang warga Baturetno bunuh diri diduga gegara judi slot.

Menurut Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek kasus bunuh diri semacam itu tidak bisa dikategorikan lantaran kemiskinan. Namun lebih lantaran gaya hidup.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Wonogiri menyebutkan adanya warga Baturetno bunuh diri diduga gegara judi slot, Senin (9/10/2023).

“Bunuh diri di Baturetno ini karena kalah judi slot. Surat wasiatnya karena kalah judi slot,” kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek.

Penyebab bunuh diri itu dinilai karena keuangan atau ekonomi, tak bisa dikaitkan dengan masalah kemiskinan.

Dia menegaskan, perlu pencermatan lebih terhadap kasus-kasus bunuh diri. Apabila karena faktor ekonomi, faktor ekonomi seperti apa. Apakah salah berinvestasi atau yang lain.

Dia memastikan, tidak ada kasus bunuh diri karena korban tak bisa mendapatkan makanan. Pasalnya kemiskinan juga telah diintervensi secara terstruktur hingga penurunannya cukup bagus.

“Itu faktor ekonomi, ekonomi yang seperti apa. Apa karena gaya hidup atau lifestyle, hobi atau apa. Ada yang bunuh diri karena tekanan dari pinjol di Giriwoyo beberapa waktu lalu itu kan berarti karena gaya hidup,” tandas Bupati Jekek.

Menurut dia, kasus itu adalah karena perilaku dan bukan kondisi riil kemiskinan. Apabila itu merupakan kondisi riil di mana bunuh diri karena kemiskinan akut maka itu bisa menjadi catatan tersendiri pihaknya.

Kemiskinan yang seperti apa, saat ini Wonogiri menuju arah yang lebih baik, pertumbuhan ekonomi di angka 5,3 persen. Inflasi kami rendah di angka 1,4,” tegas Bupati Jekek.

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, warga Baturetno bunuh diri diduga gegara kalau taruhan judi slot. Korban menulis wasiat di kalender telah kalah main judi slot.

Korban ditemukan tak bernyawa pada Sabtu (7/10) pukul 21.00 WIB. Salah satu saksi saat itu melihat ada orang yang menyalakan lampu senter ke pohon mangga dan berteriak meminta tolong.

Saat itu, korban baru saja diturunkan dari atas pohon mangga. Pihak keluarga sudah menerima dan telah dimakamkan. Aris Arianto

Exit mobile version