Beranda Edukasi Pendidikan Begini Meriahnya Ketika Siswa SD Kristen Widya Wacana Jamsaren Mendalang dengan Wayang...

Begini Meriahnya Ketika Siswa SD Kristen Widya Wacana Jamsaren Mendalang dengan Wayang Kreasi Sendiri

Gilang Pradata Putra Setiawan, siswa kelas 6 SD Kristen Widya Wacana Jamsaren tengah mendalang dengan wayang kardus kreasinya sendiri di aula sekolah. Sementara rekan-rekannya tampak asyik menyaksikannya dari belakang | Foto: Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM  Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2023 merupakan momentum yang spesial bagi SD Kristen Widya Wacana, Jamsaren, Solo.

Untuk memperingati hari bersejarah sekaligus mengenangkan jasa para pahlawan, sekolah menggelar nonton bareng (Nobar) pentas wayang yang berlangsung di aula sekolah, Jumat (10/11/2023).

Ada yang lebih membuat istimewa dan bangga bagi sekolah di acara tersebut. Tak lain, karena dalang yang tampil pada saat itu adalah siswa kelas 6 SD Kristen Widya Wacana Jamsaren sendiri,  Gilang Pradata Putra Setiawan.

Uniknya, wayang yang dimainkan oleh Gilang bukanlah wayang kulit, melainkan wayang kardus yang merupakan karya dan kreasi sendiri.  Ini mengingatkan akan wayang suket yang identik dengan mendiang seniman Slamet Gundono.

Gilang mengaku menyukai wayang sejak kecil, dan terobsesi kelak menjadi seorang dalang.  Untuk mencapai angannya itu, ia pernah membuat wayang dari kertas.

Baca Juga :  KANFEST 2.0 di SMP Kanisius 1 Surakarta: Merayakan Rasa dalam Keberagaman Seni dan Olahraga

“Tapi setelah dimainkan, wayang kertas cepat rusak,” ujarnya, seperti dikutip  dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Suatu ketika, Gilang melihat ada kardus yang tidak terpakai di Gudang. Saat itulah, terpikir di benaknya untuk menyulap kardus itu menjadi wayang.

“Cat yang saya gunakan juga tidak membeli, hanya cat sisa-sisa yang ada di gudang,” bebernya.

Dalam pementasan di hadapan teman-temannya di Hari Pahlawan itu, Gilang membawakan lakon “Bagong Mbalelo”.

Bagi rekan-rekannya, penampilan Gilang cukup istimewa.  Mereka tampak antusias menyaksikan pertunjukan wayang tersebut hingga berakhir.  Bahkan saking tertariknya, banyak rekan-rekan yang meminta pertunjukan dilanjutkan.

Ditanya, siapa yang membentuk dirinya tertarik dengan seni pedalangan, Gilang hanya menjawab.

“Saya hanya belajar di internet. Membuat tokoh- tokoh wayang ini juga hanya  dengan mengikuti gambar yang saya cari di internet,” akunya.

Baca Juga :  Survei KPK: Praktik Menyontek di Sekolah dan Kampus Masih Tinggi, Kemendikbud Janji Perbaikan

Bahkan cerita yang ia bawakan pun ia buat sendiri.  Sesekali, jelas Gilang, sang ayah  memberikan masukan dan arahan, sehingga ia semakin percaya diri untuk tampil. Suhamdani