Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Gelar Karya P5 SMPN 8 Solo, Latih Jiwa Wirausaha di Kalangan Siswa

Inilah kerajinan batik yang ditampilka dalam ajang gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMP Negeri 8 Solo | Foto: Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – SMP Negeri 8 Solo melakukan gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jumat (20/10/2023) di sekolah setempat dengan mengusung tema kewirausahaan olahan bahan makanan lokal.

Sie Humas, Sri Suprapti menjelaskan, acara tersebut diikuti oleh seluruh siswa kelas 7 dan 8 dari kelas A sampai H. Masing-masing kelompok membuat stand yang dihias menarik dan kreatif.

Sejumlah stand menampilkan makanan olahan berbahan singkong, jamur dan minuman. Ada juga karya kerajinan berupa batik.

“Kegiatan ini diawali dengan pemberian materi terkait singkong, jamur dan batik. Selanjutnya setiap kelompok dibimbing mulai dari pemilihan makanannya, periklanan baik offline maupun online dan acara puncaknya yaitu Gelar Karya P5,” papar Sri Suprapti, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Meski merupakan kegiatan internal sekolah, namun  galaran P5 tersebut menuai apresiasi dari orang tua siswa.

Safitri, orang tua dari  Kanaya Fitri kelas 8B misalnya, ketika ditemui di sela-sela acara menuturkan kegiatan itu sangat luar biasa.

“Karena semua produk para siswa ini bisa habis dalam waktu yang singkat, dan ada beberapa siswa yang membeli makanan sampai 2 kali. Ini menandakan produk lokal yang dibuat adik-adik ini enak, dan dibuat kemasan yang menarik serta harganya terjangkau,” papar Safitri.

Selain itu, menurut Safitri, karya kerajinan batik juga banyak yang bagus dan menarik. “Alhamdulillah antusias semua warga sekolah dalam gelar karya ini sangat tinggi, terbukti jam 09.00 kurang lebih, sudah sold out,” ujarnya.

Dalam kata sambutannya, Kepala SMP Negeri 8 Solo, Triad Suparman, M.Pd berharap acara gelar karya tersebut  dapat meningkatkan jiwa entrepreneur pada para siswa kelas 7 dan 8.

Ia mengatakan, kegiatan itu tidak hanya sekedar pembelajaran untuk tugas di sekolah. Namun dapat diterapkan dalam lingkungan sosial sehari-hari.

“Ini bisa menjadi lapangan kerja baru ketimbang hanya menjadi penonton bagi wirausahawan yang telah sukses,” ujarnya. Suhamdani

Exit mobile version