Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ini 8 Penyakit yang Sering Muncul Ketika Musim Hujan

Ilustrasi cuaca hujan. Foto: Pexels

JOGLOSEMARNEWS.COM — Musim hujan akan segera tiba, hal ini ditandai dengan sering terjadinya awan mendung, gerimis dan angin kencang. Hujan kali ini telah lama dinanti, karena akhir-akhir ini suhu udara di berbagai daerah di Indonesia cukup panas.

Tetapi meski membuat sejuk dan adem, tetapi datangnya musim hujan juga disertai meningkatnya risiko penyebaran penyakit.

Kelembapan dan genangan air menciptakan lingkungan yang ideal bagi mikroorganisme penyebab berbagai penyakit. Inilah beberapa penyakit yang sering muncul selama musim hujan.

Demam Berdarah

Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini biasanya meningkat selama musim hujan. Genangan air menjadi tempat berkembangnya larva nyamuk, meningkatkan risiko penularan demam berdarah. Gejalanya meliputi demam, nyeri sendi, dan pendarahan. Pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menggunakan kelambu atau pengusir nyamuk sangat penting.

Dikutip dari Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, cara mencegah penyakit demam berdarah yakni dengan melakukan 3M plus; menguras bak mandi, menutup tempat air dan memanfaatkan barang bekas serta melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).

Flu dan Influenza
Cuaca lembab memungkinkan virus flu dan influenza untuk bertahan lebih lama di udara. Hal ini meningkatkan risiko penyebaran penyakit pernapasan. Gejala umumnya mencakup demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan nyeri otot. Vaksinasi dan menjaga kebersihan tangan adalah cara terbaik untuk melindungi diri dari flu.

Leptospirosis

Dilansir dari Remedies Labs, leptospirosis adalah penyakit yang ditularkan melalui air yang terkontaminasi dengan urin hewan yang terinfeksi. Genangan air hujan menjadi sarang bagi bakteri penyebab leptospirosis. Gejala penyakit ini bisa mirip dengan flu, tetapi bisa berkembang menjadi kondisi serius yang memengaruhi hati dan ginjal. Hindari berkontak dengan air yang terkontaminasi selama musim hujan.

Diare
Kualitas air minum dan sanitasi yang buruk dapat meningkatkan risiko diare selama musim hujan. Mikroorganisme seperti E. coli dan Vibrio cholerae dapat menginfeksi manusia melalui air atau makanan yang terkontaminasi. Penting untuk memasak makanan dengan baik, menjaga kebersihan tangan, dan meminum air yang telah dimasak atau bersih.

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

Kelembaban dan perubahan suhu selama musim hujan dapat memicu ISPA, seperti pilek dan batuk. Virus dan bakteri yang bertahan dalam udara dengan kelembaban tinggi menjadi penyebab utama. Menjaga kebersihan diri, menjauhi orang yang sakit, dan konsumsi makanan bergizi dapat membantu mencegah ISPA.

Malaria
Musim hujan meningkatkan perkembangan nyamuk Anopheles yang merupakan vektor penyakit malaria. Gejala malaria meliputi demam, menggigil, dan kelemahan. Menurut Times of India, penting untuk menggunakan kelambu, pakaian panjang, dan menghindari gigitan nyamuk dengan penggunaan repelen kulit.

Penyakit Kulit
Kelembaban tinggi dapat menyebabkan masalah kulit seperti infeksi jamur dan eksim. Rajin membersihkan dan menjaga kebersihan kulit, mengenakan pakaian yang nyaman, dan menjaga kelembaban kulit dapat membantu mencegah masalah kulit ini.

Infeksi Mata
Kotoran dan bakteri yang terbawa oleh air hujan dapat menyebabkan infeksi mata seperti konjungtivitis. Hindari menyentuh mata dengan tangan kotor, dan gunakan kacamata atau payung saat hujan untuk melindungi mata.

Musim hujan membawa tantangan kesehatan tersendiri. Pencegahan dengan menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan menerapkan perilaku hidup sehat sangat penting untuk menghindari risiko terkena penyakit selama musim hujan.

Exit mobile version