Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Mbah Nyono Penjual Bakso Keliling di Plupuh Sragen Dipalak 4 Pemuda di Area Persawahan, Berharap Polisi Bertindak

Kakek Penjual Bakso Keliling di Plupuh Sragen Jadi Korban Pemalakan dan Perampasan Oleh Sejumlah Pemuda

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Miris, seorang kakek penjual bakso asal Sragen menjadi korban Begal dan pemalakan di jalan persawahan penghubung Ndari-Karungan, Plupuh, Sragen beberapa hari lalu.

Kasus pemalakan dan pembegalan tersebut dialami mbah Nyono (71) penjual bakso keliling asal Desa Karungan RT 3, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Pada JOGLOSEMARNEWS.COM mbah Nyono mengatakan pemalakan dan perampasan dagangan bakso miliknya bermula saat ia pulang berjualan di malam hari sekitar pukul 23:00 Wib melintasi area persawahan Ndari-Karungan ia sempat melihat sejumlah pemuda di simpang empat Ndari.

“Sempat melihat gerombolan anak-anak muda itu di simpang empat Ndari, lalau saya lanjut jalan ke utara arah Karungan, sesampainya di tengah persawahan yang sepi pemuda yang tadinya nongkrong di perempatan mengikuti saya dan menghentikan saya untuk minta bakso, rokok dan uang,” kata mbah Nyono, Kamis (9/11/2023).

Meskipun dibentak-bentak oleh sejumlah pemuda dengan ciri-ciri rambut semiran dan seumuran 17 tahun ke atas ia hanya bisa pasrah dan mengalah, menurutnya ia sudah umur tidak muda lagi dan ia menganggap anak-anak muda itu seumuran cucunya.

“Setelah minta bakso beberapa mangkok, mereka minta rokok dan uang tunai hasil jualan saya, tapi saya mengikhlaskan aja bakso dagangan saya diminta dan tak dibayar sama mereka, wong mereka butuh tapi kalau sampai berbuat menyakiti saya dengan benda tajam mungkin saya juga akan melawan,” bebernya.

Mbah Nyono, Kakek Penjual Bakso Keliling di Plupuh Sragen Jadi Korban Pemalakan dan Perampasan Oleh Sejumlah Pemuda

Sementara itu, mbah Nyono juga merasa was-was setelah kejadian tersebut, menurutnya aksi premanisme tersebut pasti bakal diulangi lagi sama anak-anak muda tersebut.

“Iya takut sih, karena setiap hari saya pulang malam juga melintasi jalan ini, pasti mereka tau jam jam berapa saya pulang berdagang, semoga mereka tidak berbuat diluar batas lagi, soalnya saya ini mencari penghasilan saya rela relain mendorong gerobak, masak mau dirampas terus,” jelasnya.

Ia juga sempat mengatakan ke beberapa petugas kepolisian dan warga setempat atas insiden tersebut, tapi ia juga berharap aksi pemalakan dan perampasan di wilayah kecamatan Plupuh bisa diatasi.

“Saya juga pernah ngomong ke pak polisi di Plupuh dan warga, kalau saya di palak di persawahan kemarin,” ujarnya. Huri Yanto

Exit mobile version