KLATEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Keberadaan bank sampah di sejumlah desa di Klaten terbukti memiliki kontribusi riil terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar.
Salah satu bank sampah yang eksis dan memiliki kontribusi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat tersebut adalah Bank sampah Rukun Santoso di Desa Karanglo, Polanharjo.
Ketua Bank sampah Rukun Santoso, Sriyono mengatakan, bank sampah yang dikelolanya lebih fokus pada pengolahan sampah untuk kerajinan tangan atau unit kreasi.
Dalam hal ini, masyarakat menjual sampah yang sudah dipilah kepada Bank Sampah yang kemudian akan mengolahnya menjadi sebuah kreasi.
“Selain membuat lingkungan bersih dan sehat, kami juga menambah kesejahteraan masyarakat karena memberdayakan ibu-ibu lansia gunting-gunting sampah hasil olahan untuk isian tas laptop, tas gendong, tas ransel, dan berbagai macam dompet,” tuturnya, Rabu (15/11/2023).
Menurutnya, hasil-hasil kreasi dari sampah-sampah olahan itu sudah diekspor hingga ke mancanegara seperti Belanda, Prancis, Swedia, dan India, serta Inggris. Keberadaan Bank Sampah tersebut menampung sampah-sampah masyarakat dan tidak lagi dibuang ke Sungai Pusur.
“Setiap tahunnya, omzet bank sampah selalu meningkat sekitar 30-40 persen. Hal itu menunjukkan masyarakat sekitar program mendapatkan keuntungan dari segi ekonomi,” imbuhnya.
Diakui oleh Sriyono, progres pengembangan dan eksistensi Bank Sampah Rukun Santoso tersebut tidak lepas dari peran dan bantuan dari Pabrik Aqua Klaten.
Ia menjelaskan, selama ini Aqua Klaten telah memberikan bantuan berupa satu buah sepeda roda tiga, dua mesin jahit, satu tempat pemilahan sampah, dan satu joglo tempat melatih membuat kerajinan dari sampah para tamu yang datang.
“Kami juga menerima pelatihan untuk sekolah-sekolah, ibu-ibu PKK, anak PAUD hingga mahasiswa yang ingin belajar ke tempat kami,” katanya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Sementara itu, program pelestarian lingkungan lainnya yang dilakukan oleh CSR Danone Aqua di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah adalah Water Sanitation and Hygiene (WASH).
Program ini dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Surakarta di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pusur yang bertujuan untuk melestarikan air tanah, sehingga kebutuhan masyarakat akan air tetap terpenuhi meskipun berada di sekitar perusahaan. Prihatsari