JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ketidaktegasan PDIP terkait dengan status Gibran Rakabuming Raka yang hingga saat ini belum mengembalikan KTA, dinilai bisa merugikan PDIP sendiri.
Penilaian itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro.
Menurut Agung Baskoro, jika polemik internal tersebut dibiarkan berlarut-larut, hal itu akan berisiko membelah suara partai dan arahan untuk hattrick bisa terganggu.
“Sehingga PDIP di tahap ini mesti segera move on untuk menatap fase memenangkan Ganjar-Mahfud,” kata Agung kepada Tribunnews.com, Jumat (3/11/2023).
Agung juga menjelaskan bagaimana resistensi PDIP dengan Keluarga Solo atau Jokowi yang terus bergulir kurang baik bagi citra yang ingin dibangun PDIP sebagai partai besar yang sudah matang berpolitik.
“Di saat yang sama, ini juga turut menggerus citra Presiden Jokowi dan keluarganya, sengkarut pasca-putusan MK,” ujarnya.
Karena itulah, Agung menilai PDIP harus segera memecat Gibran dalam tenggat waktu yang jelas.
“Kecuali memang PDIP siap bermain 2 kaki sebagaimana Golkar saat Jusuf Kalla bersama SBY di Pilpres 2004 ketika Partai Beringin itu memajukan resmi Wiranto-Gus Sholah. Pun terulang lagi saat Jokowi bersama JK, dan Golkar mengusung resmi Prabowo-Hatta di 2014,” ujarnya.
“Artinya Gibran diberi keleluasaan sebagaimana JK di Golkar untuk tetap di PDIP melalui kontribusi-kontribusi eksternalnya bila kelak memang terpilih,” katanya.