JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Perjuangkan Aspirasi Soal Regulasi Guru, Supaya Pendidik Tak Dicap Melanggar HAM

Guru
Ngobrol Pendidikan Islam soal regulasi guru di RM Bang Jarwo Wonogiri. Istimewa
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Perjuangkan aspirasi soal regulasi guru, supaya pendidik tak dicap melanggar HAM.

Melalui rilis yang diterima JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (23/11/2023), pada agenda Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) Bidang Pendidikan Agama Islam di RM Bang Jarwo Wonogiri, salah satu peserta Sri Widodo merasa prihatin dengan realita di masyarakat. Dimana terkadang guru dianggap melakukan kekerasan kepada murid padahal terkadang hanya untuk mengingatkan dan mendidik.

“Bagaimana akan ada pembentukan karakter ketika guru yang melakukan pembinaan kemudian dianggap melanggar pasal-pasal HAM,” kata Sri Widodo.

Menanggapi itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Endang Maria Astuti berkomiten memperjuangkan aspirasi masyarakat untuk merevisi regulasi tentang guru. Endang Maria Astuti menuturkan meski tak bisa ikut merevisi peraturan kata demi kata tapi dia akan berusaha ikut mengawal.

Baca Juga :  Cara Daftar DTKS Untuk Mendapatkan Bansos dari Pemerintah, Bisa Lewat Online atau Offline

Endang Maria Astuti berharap ke depan regulasi terkait guru bisa lebih ramah kepada semua termasuk guru. Sehingga ketika guru melakukan pembinaan terhadap anak didiknya tidak terkena pasal-pasal melanggar HAM.

“Saya akan berusaha memperjuangkan aspirasi terkait regulasi guru itu sehingga harapannya regulasi yang ada bisa ramah untuk semua termasuk dalam upaya pembinaan anak didik,” ujar Endang Maria Astuti.

Menurut Endang Maria Astuti, orangtua memiliki peran yang besar untuk mendidik anak sedari dini. Orangtua, imbuhnya, juga harus memberikan contoh yang baik kepada anak.

Pada kesempatan itu Endang Maria Astuti mewanti-wanti agar orangtua mewaspadai adanya judi online dan game online.

Baca Juga :  Jambore Remaja Giriwoyo 2024, Isi Liburan Positif Lawan Stunting Kuatkan Karakter

“Orangtua juga supaya mengajak anaknya agar tidak terpengaruh budaya tawuran dan budaya klitih. Anak-anak jangan terpapar judi online dan game online,” sebut Endang Maria Astuti.

Konselor SMAN 1 Slogohimo, Arni Dyah Retnowati, menyampaikan minimnya uswatun hasanah membuat adanya fenomena kenakalan remaja. Arni Dyah Retnowati menyebutkan selain judi online dan game online, adanya pinjaman online juga harus diwaspadai karena membahayakan. Dia mengemukakan pengguna media sosial Indonesia menjadi yang terburuk, di antaranya terkait perundungan (bullying) dan ujaran kebencian.

Sementara Kepala Kemenag Wonogiri Hariyadi menegaskan penanaman nilai-nilai pendidikan sangat penting. Kepala Kemenag Wonogiri Haryadi berharap anak-anak tidak hanya pintar tapi juga diiringi dengan moral yang benar melalui pendidikan agama. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com