SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Memasuki musim penghujan, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo dan Balai Teknik Sungai meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana banjir Sungai Bengawan Solo.
Mereka mencegah agar bencana banjir besar di Kota Solo yang terjadi Februari 2023 lalu tidak terjadi lagi.
Tidak hanya wilayah Solo, kewaspadaan bencana banjir juga ditingkatkan untuk woilayah Sungai Bengawan Solo.
Terkait itu, BBWSBS telah menyiapkan Satgas Penanggulangan Bencana yang diharapkan selalu siaga dan sigap dalam menghadapi bencana.
Sebanyak 1.700 personel disiapkan untuk siaga bencana yang disiapkan mulai dari hulu, tengah hingga hilir.
Sebelumnya, telah digelar apel kesiapsiagaan bencana, yang dihadiri ratusan personel dari berbagai unsur, di antaranya petugas dari BPBD Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, DPUPR Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, personel AU Lanud Adi Soemarmo, personel Kodim Warastratama, anggota KPS serta Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Tahun 2023-2024 di lingkungan BBWSBS, November 2023 lalu.
Sementara itu, upaya lain waspada bencana dilakukan dengan mendukung dan mempromosikan 10th World Water Forum, yang merupakan forum lintas batas terbesar di dunia berfokus dalam pembahasan isu-isu air secara global dan mencari solusinya sebagai jawaban.
Melalui Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) Solo, mengadakan kegiatan koordinasi dan pembahasan isu banjir di wilayah Sungai Bengawan Solo yang dikemas dalam Seminar Nasional bertrma
“Peningkatan Kesiapsiagaan Banjir Bengawan Solo: Kebijakan, Infrastruktur dan Partisipasi”, Rabu (6/12/2023), di UNS Tower.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membahas isu-isu banjir di Wilayah Sungai Bengawan Solo dan tata cara meningkatkan kesiapsiagaan terhadap banjir melalui kebijakan yang tepat, infrastruktur yang memadai dan partisipasi aktif dari masyarakat,” ujar Kepala BBWSBS Maryadi Utama.
Selain seminar, lanjut Maryadi, juga diadakan side event Speech and Debate Contest ditujukan untuk SLTA sederajat, perguruan tinggi dan terbuka untuk umum. Kegiatan itu dirancang untuk mendorong partisipasi aktif generasi muda dalam isu-isu terkait air dan bagaimana kita dapat mencapai kemakmuran bersama melalui pengelolaan air yang berkelanjutan.
“Bertajuk “Water for Shared Prosperity”, kegiatan ini digelar dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan air yang berkelanjutan dan bagaimana kita dapat berbagi kemakmuran melalui pengelolaan air yang efektif.
Dengan demikian, kedua kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya kita untuk mencapai tujuan “Water for Shared Prosperity”,” tukasnya. Prihatsari