WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Musim kemarau panjang yang terjadi di Nusantara termasuk Wonogiri, telah menimbulkan berbagai dampak negatif. Banyak daerah yang mengalami kekeringan, kesulitan mendapatkan air bersih, serta kebakaran hutan dan lahan. Akibatnya, banyak petani yang mengalami gagal tanam.
Melihat kondisi tersebut, para siswa, guru, dan karyawan SMPN 2 Giritontro berinisiatif menggelar salat istisqa dan doa bersama. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman sekolah pada Jumat (15/12/2023) pagi.
Nampak ratusan jamaah sangat antusias dan khusuk dalam menjalankan seluruh rangkaian kegiatan sampai selesai. Mereka berdoa dengan sungguh-sungguh agar kemarau panjang segera berakhir dan turun hujan yang membawa berkah bagi seluruh umat manusia.
Syarif Aminudin, selaku koordinator kegiatan, mengatakan bahwa salat istisqa ini bertujuan untuk memohon kepada Allah SWT agar segera turun hujan yang membawa manfaat.
Selain itu, kegiatan juga sebagai sarana pembelajaran bagi para siswa agar mereka lebih memahami makna dan fungsi sholat istisqa.
“Salat istisqa adalah salat sunnah muakkad dua rakaat yang dilakukan untuk meminta turunnya hujan kepada Allah SWT. Tata caranya mirip seperti pelaksanaan salat Ied, termasuk soal jumlah takbir dan adanya khotbah setelah salat,” kata Syarif Aminudin.
Kegiatan salat istisqa dan khotbah dipimpin oleh Slamet Nuryadi, seorang tokoh agama di Giritontro.
Dalam khutbahnya, Slamet Nuryadi mengajak para jamaah untuk selalu meningkatkan iman dan takwa dalam kondisi apapun. Di samping itu, mereka harus senantiasa sabar dalam menghadapi cobaan, termasuk kemarau yang panjang.
“Jangan pernah lelah dalam berikhtiar dan bertawakal hanya kepada Allah SWT. Insya Allah, dengan terus berdoa dan berusaha, kita akan segera mendapatkan hujan yang membawa berkah,” jelas Slamet Nuryadi.
Sebelum dilaksanakan salat istisqa, jamaah diajak untuk mengawali kegiatan dengan membaca Alquran, Asmaul Husna, dan doa bersama. Doa bersama ini dipimpin oleh Sukatmo. Aris Arianto