Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Sadis, 4 Orang Tewas Dibunuh di Wonogiri, 3 Diracun 1 Perempuan Dicekik

Pembunuhan

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi (tengah) menunjukkan barang bukti pembunuhan berantai Ciman Semagar Girimarto Wonogiri. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sedikitnya empat orang tewas dibunuh di Wonogiri. Mereka dibunuh oleh satu orang pelaku.

Empat korban terdiri dari tiga laki laki dan seorang perempuan.

Tiga laki laki dibunuh dengan cara diberi minuman yang dicampur potas. Sementara korban perempuan tewas dicekik dan dibenturkan.

Fakta terkait kematian empat korban itu terungkap ketika Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi memimpin konferensi pers di Mapolres Wonogiri, Sabtu (30/12/2023).

Menurut Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, pelaku adalah Sarmo. Tidak lain adalah pelaku pembunuhan berantai Ciman Semagar Girimarto Wonogiri.

Awalnya Sarmo mengaku membunuh dua korban. Yakni Agung Santosa dan Sunaryo.

“Pada perkembangannya Sarmo mengaku membunuh dua korban lagi. Yakni Katiyani dan Sadimo,” ungkap Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi.

Katiyani (26), warga Sinlonggong Sanan Girimarto Wonogiri. Dia dieksekusi pada 12 Februari 2020 di pamakaman umum Giriharjo Puhpelem Wonogiri.

“Korban dicekik dan dibenturkan di lantai pemakaman, setelah meninggal korban diletakkan di lahan kosong di pemakaman. Motifnya pelaku ingin meminjam uang dari korban namun tidak diberikan. Selang beberapa waktu ditemukan jenazah tinggal kerangka dari Katiyani itu,” beber Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi.

Korban selanjutnya Sadimo (58) dieksekusi pada 28 Februari 2022. Korban diberi minuman air mineral dicampur racun potas.

Jasad korban ditemukan di lahan tak jauh dari tempat usaha penggergajian kayu pelaku dalam keadaan memegang botol pestisida. Ini merupakan siasat pelaku untuk menutupi aksinya. Jasad korban kemudian dimakamkan pihak keluarga.

“Korban berencana menjual lahan yang disewa pelaku. Namun pelaku tidak setuju,” beber Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi

Sebelumnya diwartakan, pelaku pembunuhan sadis itu adalah Sarmo (35) warga Dusun Ciman Desa Semagar Kecamatan Girimarto Wonogiri.

Sedangkan dua korban yakni Sunaryo (46) warga Dusun Panggil Jatipurno Wonogiri, dan Agung Santosa (47) warga Dusun Gombang Sajen Kecamatan Trucuk Klaten.

Menurut Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah setelah meninggal jenazah korban Sunaryo dibakar di atas ban mobil bekas. Saat ini masih ada sisa karet dan kawat ban yang diamankan polisi untuk barang bukti.

Saat ditemukan tinggal serpihan tulang di belakang rumah.

Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah menjelaskan awalnya jenazah Sunaryo ditimbun di bawah dipan tempat tidur pelaku selama tiga bulan. Kemudian disiram solar untuk menyamarkan bau.

Namun, karena takut ketahuan, mayat digali dan dibakar. Bukan hanya itu tulangnya ditumbuk hingga menyisakan serpihan kerangka.

Sementara itu, korban Agung dikubur di area hutan setelah meninggal diracun oleh Sarmo.

Agung dikubur sendiri oleh Sarmo. Bahkan pelaku menggotong sendiri jenazah ke hutan.

Sementara Sarmo menegaskan menghabisi kedua nyawa korban dengan racun apotas. Apotas dimasukkan ke minuman.

“Apotas dimasukkan es teh untuk Sunaryo. Kalau Agung, racun dimasukkan ke botol air mineral,” ujar Sarmo.

Sarmo memberikan air mineral yang berisi racun saat Agung datang ke gubuk atau rumah di penggergajian milik Sarmo. Agung disebut mengejar Sarmo hingga ke gubuk untuk menagih utang.

“Apotas itu sudah di jok sepeda motor. Kebetulan di gubuk juga ada air. Kemudian saat Agung datang saya kasih minum, langsung diminum. Agung dikuburkan di hutan, saya pikul sendiri. Yang gali lubang karyawan saya, tapi mereka tidak tahu kalau untuk mengubur,” jelas Sarmo.

Kasat Reskrim Polres Wonogiri Iptu Yahya Dhadiri mengatakan kerangka Sunaryo ditemukan dalam kondisi berantakan. Sebab tulangnya dibakar dan abunya atau serpihan tulang dibuang dengan tanah. Aris Arianto

Exit mobile version