Beranda Daerah Solo Solo Makin Mantap Menuju Gigacity

Solo Makin Mantap Menuju Gigacity

Peluncuran Gigacity Summit di Solo Tecknopark (STP) | Foto: Prihatsari

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Kota Solo semakin mantap menuju gigacity. Upaya tersebut terlihat dari pembangunan ekosistem digital yang terus bergerak massif.

Kepala Proyek Bisnis Mastel (Masyarakat Telematikan Indonesia) TV Jorius Sumampouw mengatakan, salah satu langkah pembangunan ekosistem digital dilakukan melalui peluncuran Gigacity Summit di Solo Technopark, Kamis (21/12/2023).

“Sejak bulan Agustus lalu, Kota Solo mulai ada kerja sama akselerasi 5G, teknologi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan percepatan pengembangannya di Kota Solo. Akselerasi 5G ini dalam Gigacity merupakan perwujudan komitmen penuh dari berbagai pihak di Indonesia baik pemerintah maupun operator,” ujarnya.

Lebih dari 300 anggota Mastel berasal dari profesional, perguruan tinggi, expert profesional setiap hari menggeluti berbagai tantangan. Upaya tersebut berujung pada pemberian masukan ke industri agar industri sehat, sustainable, dan berdaulat.

Sementara itu, Inspektur Jendral Kementerian Komunikasi dan Informatika Arief Tri Hardiyanto menambahkan, Indonesia memiliki visi Indonesia Digital 2045. Hal itu merupakan visi jangka panjang 20 tahun ke depan menuju 100 tahun Indonesia Merdeka.

Baca Juga :  Ahmad Luthfi Temui Jokowi Usai Andika-Hendi Cabut Gugatan di MK, Ada Apa?

“Dengan harapan membawa Indonesia keluar dari middle income trap jadi negara dengan ekonomi maju tahun 2045. Target ini tidak mudah terealisasi di tengah perubahan teknologi yang sangat cepat. Namun yang lebih penting, untuk ekosistem digital kita punya kejelasan dengan apa yang harus kita lakukan dan harus dibenahi saat ini untuk berhasil menuju arah tersebut. Dalam hal ini Kemenkominfo melibatkan berbagai pemangku kepentingan sehingga visi Indonesia Digital menjadi aspirasi kita bersama,” bebernya.

Dia berharap ke depan kolaborasi terjadi semakin baik dan berkualitas, terutama pemerintah dan operator. Menurutnya, dalam aspek infrastruktur digital ada tiga hal yang harus diperhatikan, yakni mobile broadband, coverage, dan populasi.

“Pemerintah menargetkan rata-rata kecepatan unduh mobile broadband di atas 100 Mbps pada tahun 2029 dan 760 Mbps pada 2045. Pada aspek ekonomi digital ditargetkan kontribusi pada PDB mencapai 19 persen atau senilai Rp 22.513 triliun. Selain itu, pada tahun 2044 ditargetkan indeks masyarakat digital Indonesia berada di peringkat 4. Ini bukan tantangan ringan di tengah rendahnya kecepatan internet. Tahun ini Indonesia menduduki peringkat ke-96 dari 143 negara di dunia dengan kecepatan internet mobile rata-rata 24,21 Mbps,” tukasnya. Prihatsari