SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Ketua DPC PDIP Solo, Fx Hadi Rudyatmo atau kerap disapa Rudy menanggapi merosotnya suara Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah dan naiknya suara Prabowo-Gibran dalam survei Litbang Kompas.
Menurutnya hal tersebut adalah karena Jokowi effect. Dirinyapun tak takut suara Ganjar-Mahfud tergerus di Jawa Tengah
“Enggak (tergerus) hasil survei inikan dari pak Jokowi effect. Saya melihatnya karena tingkat kepuasan kinerja pak Jokowi. Perlu dipahami Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud, Anies-Gus Imin ini bukan pak Jokowi. Mereka sosok-sosok baru yang berjuang untuk kepentingan bangsa dan negara,” ungkap Rudy ditemui di kediamannya di Pucang Sawit.
Selain itu Rudy menganggap bahwa yang disurvei hanyalah sebagian kecil dari jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan.
“Ndak papa yang disurveikan cuma 2.000 orang to, pemilihnya 200 juta orang kok. Ya itu sebagai bahan untuk evaluasi, dan untuk membuat strategi untuk memenangkan besuk,” tambahnya.
Untuk suara di Solo sendiri Rudy meyakini suara PDIP dan suara untuk Ganjar-Mahfud masih bisa dipertahankan.
“Saya kerja dilapangan real, masih yakin. Karena masih bekerja semua. Kalau survei itu sebagai bahan pertimbangan, evaluasi, koreksi dan tentunya untuk merubah strategi tentang sosialisasi tentang bagaimana mengkampanyekan,” tandasnya.
Diketahui dalam survei Litbang Kompas periode 29 November-4 Desember 2023 yang dirilis Senin (11/12/2023), suara pasangan Ganjar-Mahfud di Jateng sebelumnya pada bulan Agustus sebesar 62%, merosot menjadi 31,6% pada periode November-Desember.
Sedangkan suara Prabowo-Gibran naik dari 19,6% menjadi 29,6%, sementara Anies-Muhaimin dari 1,6% menjadi 4,1%. Ando