Site icon JOGLOSEMAR NEWS

UMS Gelar Konferensi Ilmiah Internasional ISETH 2023 Selama 2 Hari, Libatkan 14 Negara

Panitia memberikan penjelasan terkait rencana UMS menggelar konferensi ilmiah Internasional ISETH 2023 | Foto: Prihatsari

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bakal menggelar kegiatan konferensi ilmiah internasional selama dua hari, tanggal 5-6 Desember 2023.

Dikemas dalam tajuk International Summit On Science Technology and Humanity (ISETH) 2023, kegiatan akan diikuti peserta dari 14 negara.

Ketua Panitia Penyelenggara ISETH 2023, Agus Ulinuha PhD mengatakan, ISETH 2023 akan menggelar 14 konferensi internasional dari berbagai fakultas dan program studi. ISETH kali ini merupakan ke sembilan kali  diselenggarakan oleh UMS.

“Akan ada 14 konferensi internasional, dan kita juga mengundang pembicara dari berbagai negara. Termasuk pemakalah dari 14 negara yang akan terlibat,” ujarnya, Senin (4/12/2023), di Auditorium Muh Djazman UMS.

Sejumlah negara yang akan dilibatkan dalam kegiatan tersebut diantaranya Bangladesh, Pakistan, Hong Kong, Swedia, Brunei Darussalam, Arab Saudi, Inggris, Jepang, Thailand, Uzbekistan, Nigeria, Irlandia, Malaysia dan Filipina. Menurut Ulinuha, ISETH 2023 merupakan salah satu upaya mengenalkan UMS di skala internasional.

“Terutama dalam penyebaran hasil riset di UMS. Disebarkan khususnha di Indonesia dan dalam skala internasional juga,” imbuhnya.

Sementara itu, jumlah konferensi internasional yang akan diselenggarakan dalam ISETH 2023 lebih banyak dibandingkan dengan sebelumnya. Dimana sebelumnya konferensi internasional yang digelar sebanyak 11 konferensi.

“Tahun ini lebih banyak, 14 konferensi internasional. Mungkin tahun depan lebih banyak karena jumlah negara yang semakin ingin terlibat semakin banyak. Dan kegiatan ISETH ini merupakan bagian dari rangkaian Dies Natalis UMS,” beber Ulinuha.

Nantinya, akan ada tiga keynote speaker yang dihadirkan dalam ISETH 2023 yaitu Rektor UMS terdahulu Prof Bambang Setiaji, Prof syed Islam selaku Wakil Rektor Federation University Australia, serta Kristof Fanyvesi dari Finlandia. Prihatsari

Exit mobile version