Beranda Daerah Boyolali Uniknya Festival Tumpeng di Maxone Loji Kridanggo Boyolali

Uniknya Festival Tumpeng di Maxone Loji Kridanggo Boyolali

Festival tumpeng unik digelar di Maxone Loji Kridanggo, Selasa (12/12/2023). Istimewa

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Festival tumpeng unik digelar di Maxone Loji Kridanggo, Selasa (12/12/2023). Ya, para peserta wajib mengenakan pakaian adat nusantara.

Setiap kelompok terdiri daua orang. Ada yang mengenakan pakaian adat Jawa, Minangkabau, Sunda dan adat lainnya di nusantara. Toh, tidak mengurangi keluwesan serta kecepatan gerak peserta. Bahkan serasi dengan gerak dan kekompakan peserta menata hidangan nasi tumpeng.

Mereka nampak kompak menata nasi tumpeng diatas baki lengkap dengan aneka lauknya. Ada abon, sambal goreng, kering tempe dan hiasan lainnya. Tiap peserta diberi waktu selama 30 menit untuk menata sajian nasi tumpeng.

Menurut Dodi Priyonardo selaku GM Maxone Loji Kridanggo, Boyolali, festival tumpeng ini mengambil tema, Melestariakan budaya dalam bingkai kebhinekaan. Sehingga peserta diwajibkan mengenakan pakaian adat nusantara.

“Seperti yang saya kenakan ini, pakaian adat Sunda,” katanya.

Pihaknya sengaja membatasi jumlah peserta. Tidak sebanyak tahun lalu yang merupakan perwakilan dari 21 kecamatan se-Boyolali. Karena pertimbangan jarak dan waktu, utamanya bagi peserta dari wilayah Boyolali utara.

“Kasihan semisal dari wilayah Juwangi, Wonosegoro, Kemusu. Mereka harus siap sejak pagi buta. Belum lagi perjalanan yang jauh ke sini,” tandasnya.

Untuk itu, pihaknya mengusulkan kedepan agar digelar festival tingkat daerah. Beberapa daerah menggelar festival pendahuluan. Dan nantinya, para pemenangnya maju jadi wakil dalam festival disini.

Mengapa harus festival tumpeng ? Dijelaskan, tumpeng sangat filosofis sebagai simbol kebersamaan. Puncak kerucutnya menunjukkan level tertinggi dari kebudayaan.

“Ini yang diambil. Kami disini ingin serta filosofi tersebut. Mengerucut ke satu titik bersama- sama akan sampai pada yang dicita- citakan,” tandasnya.

Ditanya tingkat kunjungan di Maxone, dia mengaku menggembirakan. Tingkat kunjungan sudah mencapai 80 persen. Bahkan, pada libur Nataru optimis penuh. Tingginya kunjungan juga didukung ada berbagai event yang digelar di Boyolali.

“Termasuk pertandingan sepakbola di GOR Kebogiro,” katanya.

Kegiatan festival tumpeng juga mendapat sambutan positf peserta. Seperti diungkapkan Sarti Yuliani, peserta dari Kecamatan Sawit. Dia mengaku senang bisa ikut festival tumpeng tersebut.

“Senang sekali, apalagi bisa menjadi juara. Kegiatan ini juga mengasah ketrampilan memasak dan menata sajian makanan,” tandasnya. Waskita