Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Bantuan Beras 10 Kg dari Bulog di Sragen Total Ada 73.198 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Bupati Yuni Turun Ke Lapangan Pantau Penyaluran dan Sosialisasi Pemilu 2024

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Pemerintah Kabupaten Sragen memantau penyaluran bantuan beras dari bulog untuk masyarakat miskin di Sragen yang berada di 20 kecamatan, bantuan beras itu dipantau langsung bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Jumat (26/1/2024).

Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM bantuan beras hari pertama itu mendapat pemantauan dari pemerintah yakni Kelurahan Kedungpit 326 KPM, Sragen wetan 728, Karangtengah 131, Tangkil 126, Sragen kulon 593, Sine 265, Sragen tengah 249, Ngelorog 174. Pengambilan beras 10 Kg bantuan itu warga antri sejak pagi dan membawa KTP asli.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati atau akrab dipanggil mbak Yuni menyampaikan bantuan sosial yang rawan diributkan sebagai media kampanye, tergantung masing-masing daerah. Dia menyampaikan setiap perangkat juga datang memantau. Lantas warga juga sudah punya pilihan, dan paham bantuan sosial yang memang diperuntukkan warga yang terdampak kenaikan harga.

Yuni menjelaskan di Sragen ada 73.198 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di 20 kecamatan.

“Kita harus bisa memberikan pemahaman pada seluruh masyarakat. Dan ini tidak ada yang membawa atribut. Justru ini saya manfaatkan untuk media sosialisasi Pemilu, ternyata banyak masyarakat mendekati pemilu banyak belum tahu bahwa ada 5 surat suara yang mesti dicoblos, ada 5 warna surat suara,” kata bupati Yuni.

Sementara itu kepala Desa Tangkil, Suyono mengatakan bantuan beras 10 Kg itu merupakan data dari pusat yang dikirimkan melalui kantor pos dan dibagikan ke warga.

“Iya beras 10 kg, syarat bawa ktp asli langsung antri.

Dari kantor pos terus ke desa dari desa langsung pak RT, di Tangkil total ada 126 KPM,” jelasnya.

Terpisah Lurah Sragen Wetan, Prima Adi Surya menjelaskan di wilayahnya ada 728 paket dengan berat 10 kg per paket. Bantuan tersebut dari Badan Pangan Nasional (Bapanas)/Bulog yang sudah disiapkan untuk warga miskin.

”Rata-rata penerima yakni warga yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Kita menerima data dari pusat, melalui kantor pos dan kita menyalurkan ke warga,” ujarnya.

Huri Yanto

Exit mobile version