SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Masyarakat Ekonomi Digital Nusantara (Medina) menyerahkan rancangan Program Adil Makmur ke Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kota Solo, Rabu (17/1/2024).
Dalam program tersebut, berisi hasil kajian dari Medina terkait tantangan kompleks Indonesia.
Penyerahan dilakukan langsung oleh Ketua Medina, Arif Rachman Hakim yang diterima oleh Wakil Ketua DPP PPP Bidang Kesehatan, Atik Heru Maryanti.
Menurut Arif, salah satu tantangan Indonesia yakni adanya 27.000 aplikasi pemerintah yang tidak terintegrasi dan mengakibatkan pemborosan APBN.
“Dari kajian kami di Indonesia itu terjadi suatu permasalahan serius, yaitu salah satunya seperti yang diungkap Presiden Jokowi bahwa dalam dunia aplikasi ternyata Indonesia mempunyai 27.000 aplikasi yang itu membuat semuanya tumpang tindih dan jadi masalah serius. Di situ timbul masalah dan banyak korupsi muncul,” ujarnya di sela acara pertemuan kader PPP Soloraya, Rabu (17/1/2024) sore, di Hotel Sahid Jaya.
Arif menambahkan, puluhan ribu aplikasi pemerintah itu sudah bisa diintegrasikan setelah Jokowi menerbitkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Satu Data Indonesia (SDI) melalui Peraturan Presiden (Perpres).
Melalui penghematan anggaran tersebut, lanjutnya, membuat alokasi anggaran bisa ditekan dan dipindah ke sektor kesejahteraan masyarakat.
“Program integrasi aplikasi ini bisa menghemat anggaran kurang lebih 60 persen atau sekitar Rp 2.000 triliun APBN. Sehingga bisa dialokasikan ke dalam Program Adil Makmur yang mencakup gratis sembako, gratis kesehatan dan gratis pendidikan hingga S3,” imbuhnya.
Di sisi lain, Arif juga berharap program tersebut bisa dibawa PPP ke kancah nasional untuk segera direalisasikan. Prihatsari
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















