Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Bertemu Nyai dan Nawaning di Solo, Gibran Kenalkan Program Dana Abadi Pesantren Hingga Makan Siang Gratis

Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka saat silaturahmi dengan Bu Nyai Khos (sepuh) dan Nawaning (putri Kiai) di Megaland Hotel, Solo, Selasa (23/1/2024) / Foto: Ando

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka memulai kampanyenya di Soloraya dengan bertemu hafizah, bu nyai khos (sepuh) dan Nawaning (putri kiai) di Megaland Hotel Solo, Selasa (23/1/2024).

Pertemuan tersebut bersifat internal dan dilakukan secara tertutup. Para awak media tidak diperkenankan melakukan peliputan saat acara berlangsung.

Selang selama 45 menit Gibran melakukan pertemuan. Gibran menyebut bahwa pertemuan tersebut hanyalah sebagai ajang silaturahmi saja dan menerima masukan dari para ibu nyai.

“Masukannya ya beliau-beliau ingin pesantren-pesantren, pondok-pondok, santri-santri lebih banyak dilibatkan,” katanya.

Selain itu, Gibran mengaku dalam pertemuan dengan ibu nyai tersebut, dirinya mengenalkan program dana abadi pesantren hingga makan siang gratis.

“Kami tadi juga sudah mengenalkan program seperti dana abadi pesantren, program makan siang gratis dan bagaimana seperti Solo Technopark benar-benar bisa progresif, dan kami pengin lebih banyak lagi santri-santri yang terlibat,” sambungnya.

Dirinyapun berharap ke depan anak muda yang bersekolah di pondok, bisa menerapkannya dalam dunia kerja.

“Termasuk perkembangan digital, untuk menuju Indonesia emas dibutuhkan generasi emas. Untuk menyiapkan anak-anak muda butuh bimbingan dan pendampingan dari kaum-kaum perempuan termasuk para-para ibu nyai,” tandasnya.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Kholifatullah Singo Ludiro, Nyai Lilis Fatimah mengatakan,  pihaknya dari perwakilan Jawa Tengah dan berbagai provinsi.

Telah menyampaikan banyak hal  ke Gibran sebagai calon wakil presiden. Diantaranya beberapa hal soal kepentingan pondok pesantren dan santrinya.

“Di antaranya ada permohonan kami pertukaran santri ke luar negeri. Sehingga tidak hanya mahasiswa dan lembaga pendidikan formal saja. Tapi santri juga berhak mendapatkan hal itu,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta agar dana abadi pesantren segera diimplementasikan dan pemerataannya. Seperti yang sering didengungkan oleh Gibran

“Kami ingin semua dari berbagai pondok pesantren yang sudah maju dan sudah berkembang. Kemudian ke arus bawah,” pungkasnya. Ando

Exit mobile version