Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Danyon 408 Subrastha dan Dandim 0724 Boyolali Datang ke Rumah Slamet Andono, Korban Penganiayaan TNI di Desa Genting Cepogo

Komandan Batalyon 408 Subrastha, Letkol (Inf) Slamet Hardiyanto bersama Dandim 0724 Boyolali, Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo bersama jajaran terkait menemui Slamet Andono (26), korban penganiyaan TNI di rumahnya di Dukuh Kadipiro, Desa Genting, Kecamatan Cepogo pada Jumat (19/1/2024) pukul 10.00 pagi. Istimewa

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Komandan Batalyon 408 Subrastha, Letkol (Inf) Slamet Hardiyanto bersama Dandim 0724 Boyolali, Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo bersama jajaran terkait menemui Slamet Andono (26), korban penganiyaan TNI di rumahnya di Dukuh Kadipiro, Desa Genting, Kecamatan Cepogo pada Jumat (19/1/2024) pukul 10.00 pagi.

Slamet tinggal di rumah sendirian tanpa sanak saudara. Rumahnya sederhana berdinding papan dan anyaman bambu. Bahkan, lantainya masih tanah. Dia bekerja serabutan untuk menafkahi dirinya sendiri.

Menurut Danyon 408 Subrastha Letkol (Inf) Slamet Hardiyanto, kedatangannya ke rumah Slamet Andono adalah untuk silaturahmi. Juga melihat kondisinya yang sudah semakin membaik. Diharapkan, dia dapat segera beraktivitas seperti biasa.

“Setelah pertemuan ini, maka sudah tak ada lagi kesalahpahaman,” katanya kepada wartawan usai pertemuan.

Diharapkan pula, kedepan senantiasa terjalin komunikasi yang baik antara Kompi B maupun Batalion 408 Subrastha dengan masyarakat. Demikian pula bisa tercipta persaudaraan.

“Semua kejadian itu jadi pembelajaran bersama. Kami akan sampaikan ke jajaran, agar tak terjadi lagi kesalahpahaman pada nuansa pemilu 2024. Sekaligus ikut menciptakan pemilu yang damai,” katanya.

Pihaknya juga mengaku akan melakukan koordinasi dengan Kompi B. Utamanya diajak bersama memperbaiki kondisi rumah Slamet Andono.

“Mungkin ada kekurangan, kami akan berusaha bantu. Apalagi kini kan sudah jadi saudara. Selain itu, kebun dan pekarangan milik saudara Slamet akan dikerjasamakan untuk kebutuhan suplai logistik TNI,” katanya.

Dandim Boyolali Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo menambahkan, pihaknya juga bersyukur melihat kondisi Slamet yang sudah membaik. Diharapkan dia bisa bekerja kembali seperti biasanya.

“Dan pasca kejadian kesalahpahaman hingga kini, kami yakinkan kondisi Kabupaten Boyolali yang terdiri 22 kecamatan aman terkendali. Kami juga senantiasa koordinasi dengan Polres Boyolali guna memastikan kondisi Boyolali aman terkendali,” katanya.

Slamet menuturkan, dirinya secara pribadi sudah memaafkan jajaran TNI atas kejadian yang menimpanya beberapa waktu lalu. Namun diakui hingga kini, dirinya belum bekerja lagi.

“Belum bekerja, masih menunggu kondisi fit dulu. Saya ini kerja serabutan, yang penting halal dan hasilnya bisa buat makan.”

Sebelumnya diberitakan, Slamet Andono dan sejumlah relawan Ganjar- Mahfud menjadi korban pengeroyokan oknum TNI Boyolali. Akibatnya, Slamet harus menjalani perawatan di rumah sakit. Waskita

Exit mobile version