Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Duh! Warga Wonogiri Belum Tahu Hari H Pemilu 2024, Jumlah Kertas Suara yang Dicoblos dan Metode Pemilihan Tak Juga Dimengerti

Ilustrasi || Simulasi pemungutan suara Pilkada Wonogiri 2020. JSNews. Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM
Duh! Warga Wonogiri mengaku belum mengetahui hari H Pemilu 2024. Selain itu mereka tidak tahu berapa jumlah kertas suara yang dicoblos maupun metode pemungutan suaranya.

Sebagian warga Wonogiri mengaku belum tahu kapan hari H pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024.

Mereka baru tahu setelah diberi informasi oleh wartawan bahwa tanggal 14 Februari 2024 adalah hari H pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024.

“Saya baru tahu hari H Pemilu 2024 dari wartawan. Selama ini saya tidak pernah mendapatkan informasi dari pihak penyelenggara Pemilu 2024,” kata Budi, warga Wonogiri, Jumat (26/1/2024).

Hal senada juga diungkapkan oleh warga lainnya, yaitu Nita. Ia mengaku tidak pernah mendapatkan sosialisasi yang jelas dari penyelenggara pemilu.

Saban hari Nita hanya disuguhi bertebarannya alat peraga kampanye berupa baliho, spanduk, dan sejenisnya di pinggir jalan.

Malah dia mengaku tidak mengetahui berapa jumlah kertas suara yang harus dipilih nantinya. Pun soal metode pemungutan pakai coblos atau contreng belum dipahami.

“Saya tidak tahu berapa kertas suara yang harus dicoblos pada hari H. Saya juga tidak tahu apakah pemungutan suara dilakukan dengan alat coblos atau contreng pena,” terang Nita.

Warga lainnya, Broto menegaskan ketidaktahuan sebagian warga Wonogiri mengenai hari H Pemilu 2024 ini tentu menjadi hal yang disayangkan. Pasalnya, hal ini dapat menghambat partisipasi warga dalam pemilu.

Oleh karena itu, menurut Broto, penyelenggara pemilu, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU), diharapkan dapat segera melakukan sosialisasi secara masif kepada warga. Sosialisasi ini dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti media massa, media sosial, maupun door to door.

Sosialisasi yang dilakukan secara masif diharapkan dapat memberikan pemahaman yang jelas kepada warga mengenai pelaksanaan Pemilu 2024. Dengan demikian, warga dapat berpartisipasi aktif dalam pemilu dan memilih pemimpin yang sesuai dengan hati nuraninya.

“Selain sosialisasi, KPU juga perlu melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk mendukung pelaksanaan Pemilu 2024. Pemerintah daerah dapat membantu KPU dalam mensosialisasikan Pemilu 2024 kepada warga,” beber Broto.

KPU dan pemerintah daerah, lanjut Broto, perlu bekerjasama untuk memastikan bahwa pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Pemilu yang sukses dapat menjadi sarana untuk mewujudkan demokrasi yang lebih baik di Indonesia. Aris Arianto

Exit mobile version