
SUKOHARJO, JOGLOSEMARMEWS.COM – Warga Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo yang tergabung dalam komunitas Penerus Negeri wilayah Jawa Tengah menggelar acara “Bantu Negeri” di Restoran Honocoroko Sukoharjo, Rabu (10/1/2024).
Acara itu menghadirkan dua narasumber, yaitu Alfreno Kautsar Ramadhan dan Machmud Lutfi Huzain, ST sebagai tokoh Entrepreneur Muda Jateng sekaligus pegiat Stunting.
Dalam acara Ini, Koordinator Penerus Negeri Wilayah Jawa Tengah, Alfreno Kautsar Ramadhan menjelaskan, acara “Bantu Negeri” menyajikan rangkaian kegiatan beragam, mulai dari penyuluhan mengenai stunting, talkshow kewirausahaan, hingga program sampah jadi sembako yang diharidiri lebih dari 100 peserta.
Penyuluhan tentang stunting dilakukan, terutama untuk meningkatkan kesadaran kesehatan ibu hamil. Para peserta juga mendapatkan poster stunting sebagai panduan penting.
Tak hanya itu, menurut Alfreno Kautsar Ramadhan, talkshow Wirausaha turut dihadirkan, untuk memberikan inspirasi dan wawasan bagi masyarakat sekitar, selain tentunya, program sampah jadi sembako.
Alfreno menjelaskan, salah satu highlight dari acara itu adalah pemberian modal usaha kepada para calon wirausaha lokal yang berpotensi.
“Ini menjadi langkah nyata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Program Bantu Negeri juga memberikan bantuan dalam pembuatan NIB & PT perorangan, mendukung pengembangan usaha kecil hingga menengah,” ujar Alfreno seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Sementara itu, Koordinator Nasional Penerus Negeri, M. Pradana Indraputra mengatakan, “Penerus Negeri” hadir dengan pendekatan kampanye yang berbeda.
“Kami tidak sekadar mengedukasi, tapi juga memberdayakan dan memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat melalui program Bantu Negeri. Melalui metode inovatif ini, kami bertekad untuk menciptakan pemahaman yang mendalam, mendorong pertumbuhan, dan memberikan dukungan yang nyata bagi kemajuan negeri ini,” ujarnya.
Kemudian dalam sesi sosialisasi pencegahan stunting, Machmud menyampaikan bahwa biasanya stunting dilahirkan dari ibu anemia. Padahal datanya 1 dari 2 ibu hamil Indonesia mengalami anemia. Jadi intervensi yg harus kita fokuskan yaitu di 1000 HPK ( Golden Period anak) yaitu Dari ibu hamil sampai anak umur 2 tahun.
Tentunya gizi yang harus diberikan yg terbaik dari bahan alam yang organik, bisa dengan pendekatan bioteknologi algae spirulina yang terbukti memiliki kandungan gizi mikro setara 1 kg buah dan sayur.
Di era digital ini adalah momentum luar biasa bagi umkm terutama anak-anak muda Untuk memulai, mengembangkan bisnis mereka, mengenalkan produk ke lebih banyak orang yg lebih efektif. Yaitu Dengan cara memanfaatkan media sosial atau digital marketing entah berbayar ataupun organik.
Tentunya pemerintah juga perlu membuat pendampingan semacam program Inkubasi dan akselarasi bagi umkm yang nyata-nyata benar2 dibutuhkan umkm sekarang. Imbuh Machmud dalam sesi penyampaian materi tersebut dan kebetulan juga konsen di dunia usaha. Suhamdani
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.














