Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Grace Natalie PSI Dekati Meja Moderator Debat, Seperti Ini Reaksi KPU dan Bawaslu

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie memberikan surat keputusan kepada Ketua Umum terpilih PSI, Kaesang Pangarep disaksikan oleh pengurus Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PSI pada acara Kopdarnas Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023) | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Saat jeda iklan dalam acara Debat Capres 2024 putaran ketiga, Minggu (7/1/2024), ada yang mengusik perhatian.

Di mana, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Grace Natalie menghampiri meja moderator debat, Anisha Dasuki dan Ariyo Ardi.

Saat itu, Grace tampak mengenakan kemeja biru khas pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

Tak pelak, aksi Wakil Ketua Dewan Pembina Pusat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu pun beredar melalui video di di media sosial.

Menanggapi berbagai pertanyaan warganet, Grace menuliskan alasannya menghampiri meja moderator di akun X (Twitter) pribadinya bernama @Grace_nat.

Sambil menunjukan potongan video berdurasi 42 detik yang menunjukan pendukung salah satu pasangan calon, Grace menulis keterangan:  “Pendukung salah satu paslon yang pakai jaket hijau syal merah putih mengacungkan tangan mereka tinggi-tinggi, berkali kali di saat ada paslon yang menjawab. Apakah ini dibolehkan, mengingat konsentrasi para paslon bisa terganggu? Hal inilah yang saya dan Isyana tanyakan ke moderator saat jeda iklan.”

Diketahui, saat menghampiri meja moderator debat, Grace tidak sendiri. Ia bersama dengan Isyana Bagoes Oka, anggota Dewan Pembina PSI. Grace juga menambahkan dalam keterangannya bahwa, “Gestur-gestur seperti ini di saat paslon berbicara, apalagi posisi persis di belakang moderator, berpotensi mengganggu konsentrasi semua paslon.” Dalam cuplikan video yang ditunjukan Grace, terlihat gestur yang dimaksud terjadi pada saat Prabowo sedang menyampaikan gagasannya.

Menanggapi aksi yang dilakukan Grace dan Isyana, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy’ari mengatakan sikap tersebut tidak tepat.

“Menurut kami tidak tepat. Jadi yang tepat dalam konteks mengingatkan itu melalui LO (liaison officer),” kata Hasyim, kepada wartawan seusai debat ketiga calon presiden di Pilpres 2024, di Istora, Senayan, Jakarta Pusat, Miniggu (7/1/2024) malam.

Menurut Hasyim, jika ada pendukung yang mengekspresikan dukungan kepada capres di ruang debat, yang harus melakukan penertiban itu adalah penghubung dari tim capres kepada penyelenggara. Bukan dilakukan oleh Grace.

“Karena sudah disepakati seperti itu,” kata dia.

Menurut Hasyim jika masalah itu terjadi, ada sesama LO yang akan saling berkomunikasi untuk memberitahukan apa pun yang berpotensi mengganggu ruang debat.

LO itu yang akan bertugas mengendalikan pendukung yang hadir di ruang debat.

“Jadi langkah mengingatkan itu lewat LO,” tutur Hasyim.

Grace Natalie pun memberi keterangan langsung kepada Tempo.

“Kita kan menjawab itu kan hanya satu sampai dua menit, jadi kalau ada gerakan yang tiba-tiba begini (mengganggu), dan itu persis dekat dengan jarak pandang. Itu kan bisa berpotensi memecah konsentrasi,” kata Grace seusai debat.

 

Reaksi Bawaslu

Menanggapi hal itu,  Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Lolly Suhenty meminta semua pihak untuk menahan diri di tengah tensi politik yang kian memanas.

Lolly menyatakan insiden itu menjadi salah satu catatan pihaknya dalam debat capres putaran ketiga tersebut.

Dia menyatakan Bawaslu akan memberikan saran kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara debat dan juga kepada semua pasangan calon serta timnya.

“Kita lihat bersama setelah debat ketiga, kemarin, maka apa yang sudah terjadi, Bawaslu akan memberikan saran perbaikan kepada KPU (Komisi Pemilihan Umum), termasuk paslon dan tim kampanye,” kata Lolly di kantornya, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2024).

Saran perbaikan itu harus dijadikan bahan rujukan kepada tim paslon dan KPU untuk debat capres atau cawapres berikutnya.

“Kenapa? Karena saat ini semua orang harus menahan diri, menjaga kondusivitas, menjaga ritme perpolitikan kita tetap positif.  Karena itu Bawaslu akan memberikan saran perbaikan dan imbauan,” Lolly.

Lolly menyatakan Bawaslu memiliki kewajiban untuk melakukan pengawasan. Menurut dia, Bawaslu juga sudah memberikan saran perbaikan merespons dinamika debat yang berlangsung saat ini.

“Supaya hal-hal yang tidak boleh terjadi, tidak terulang lagi di debat berikutnya,” kata dia.

Exit mobile version