Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Potensi Banjir Genangan dan Tanah Longsor di Kulonprogo Tinggi, Warga Diminta Waspada

Talud longsor di Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kulonprogo belum lama ini. Longsor jadi potensi bencana tertinggi di Kulon Progo selama musim hujan | tribunnews

KULONPROGO, JOGLOSEMARNEWS.COM Memasuki musim penghujan tahun 2024 ini, masyarakat Kulonprogo diimbau untuk waspada, terutama jika terjadi hujan deras atau hujan dalam waktu yang lama.

Pasalnya, potensi terjadinya bencana tanah longsor maupun pohon tumbang di Kulonprogo terbilang cukup tinggi.

Sebagaimana yang terlihat, belum lama ini terjadi peristiwa tanah longsor di Kapanewon Samigaluh.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Budi Prastawa mengatakan longsor jadi bencana dengan potensi tertinggi di Kulonprogo.

“Kulonprogo ini mayoritas rawan terjadi longsor saat musim penghujan,” kata Budi, Minggu (7/1/2024).

Longsor terutama terjadi di zona utara yang merupakan kawasan Perbukitan Menoreh.

Selain longsor, potensi lainnya adalah pohon tumbang hingga banjir genangan.

Menurut Budi, masyarakat perlu mewaspadai potensi longsor yang tinggi ini.

Terutama mereka yang huniannya dekat dengan lereng perbukitan atau bahkan di atasnya.

“Masyarakat perlu menyadari pentingnya pengelolaan pembuangan air saat musim hujan,” jelasnya.

 

BPBD Kulon Progo biasanya akan membuat Surat Edaran yang disampaikan ke seluruh panewu hingga lurah.

Isinya berkaitan dengan pengelolaan aliran air selama musim hujan ini.

Masyarakat yang menetap di kawasan perbukitan pun disebut sudah memiliki langkah mitigasi bencana longsor.

Saat hujan deras mengguyur dalam waktu yang lama, mereka akan pindah sementara waktu ke tempat yang lebih aman.

“Jadi korban jiwanya terbilang minim karena masyarakat Kulon Progo sudah terbiasa melakukan antisipasi,” ujar Budi.

Meski begitu, ia menilai masyarakat tetap perlu meminimalisir terjadinya longsor di daerah rawan.

Satu di antaranya dengan berkomitmen menjaga kondisi lingkungan sekitar.

Penjabat (Pj) Bupati Kulonprogo, Ni Made Dwipanti Indrayanti juga mengimbau agar masyarakat menyiapkan antisipasi dini. Kalurahan hingga kapanewon pun diharapkan bisa mendorong upaya tersebut.

“Seperti dengan terus melakukan sosialisasi soal mitigasi bencana, khususnya di daerah rawan,” kata Made.

Exit mobile version