Beranda Daerah Boyolali Terpapar Hujan Abu Gunung Merapi, Petani di Cepogo Boyolali Bersihkan Tanamannya Agar...

Terpapar Hujan Abu Gunung Merapi, Petani di Cepogo Boyolali Bersihkan Tanamannya Agar Tidak Mati

Seorang petani di Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, membersihkan tanaman dari paparan abu. Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Para petani di wilayah terdampak hujan abu Gunung Merapi langsung sigap untuk menyelamatkan tanaman miliknya. Seperti terlihat di Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, petani berupaya membersihkan tanaman dari paparan abu.

Para petani langsung mengibas-ngibaskan tanaman. Tujuannya untuk membersihkan debu yang menempel pada tanaman. Beruntung abu yang menempel tidak begitu tebal karena sempat terguyur hujan air.

“Beruntung kemarin sempat terjadi hujan air. Sehingga debu yang menempel tidak begitu tebal. Namun demikian yang tetap harus dibersihkan,” ujar Marjuki, petani Desa Sukabumi, Cepogo, Senin (22/1/2024).

Dijelaskan, jika debu dibiarkan menempel pada tanaman, maka tanaman bisa mati. Atau paling tidak kualitas sayuran jadi menurun sehingga harganya merosot. Sebab, pedagang pengepul harus mengeluarkan tenaga atau biaya untuk mencuci sayuran sebelum dijual.

“Selain itu, sayuran juga lebih cepat membusuk,” katanya.

Selain merusak tanaman sayuran, abu juga menempel pada atap atau genteng rumah warga. Abu tidak sepenuhnya hilang meskipun sempat turun hujan air. Abu yang telah kering pun beterbangan tertiup angin.

“Masih banyak debu yang menempel di atap rumah maupun di daun. Kalau terbawa angin dan mengenai mata terasa pedih,” kata seorang warga, Nana.

Meskipun demikian, aktivitas masyarakat tetap berjalan seperti biasa. Para pedagang di Pasar Cepogo maupun Pasar Sayur tetap membuka lapaknya untuk berjualan. Meskipun sisa abu masih menempel pada sebagian kendaraan.

Terpisah, Kepala BPBD Boyolali, Suratno menjelaskan, hujan abu pada Minggu (21/1/2024) melanda 8 kecamatan. Yaitu, Tamansari, Musuk, Cepogo, Boyolali Kota, Ampel, Mojosongo, Teras hingga wilayah Kecamatan Sambi.

“Hujan abu disebabkan karena awan panas guguran (APG) sebanyak tiga kali dan erupsi Gunung Merapi satu kali,” katanya.

Pihaknya juga mengingatkan masyarakat di wilayah terdampak hujan abu agar mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Namun demikian, kegiatan masyarakat sudah kembali normal. Kegiatan jual beli di Pasar Cepogo dan Pasar Sayur sudah berjalan seperti biasa. Waskita

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.