SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mahasiswa UNS meminta seluruh pihak, khususnya yang berkontestasi dalam Pemilihan Presiden 2024 agar menjunjung etika dalam berpolitik.
Selain itu, mereka meminta civitas akademik UNS agar segera mengambil sikap terkait kondisi demokrasi Indonesia yang dinilai semakin bobrok.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS Agung Lucky Pradita mengungkapkan, pihaknya meminta pihak UNS betul-betul menegakkan nilai-nilai demokrasi di Indonesia dan Pancasila agar tidak tercela.
“Solo merupakan titik pergerakan, salah satu pasangan calon berasal dari Solo, maka dari itu nilai demokrasi dan etika harus dijunjung tinggi. Kami menuntut agar benar-benar terjaminnya demokrasi Indonesia saat ini agar tercederai dan Pancasila tidak tercerai, karena kita lihat Kampus UNS adalah kampus benteng Pancasila, harus benar-benar menegakkan nilai demokrasi dan Pancasila,” ujarnya.
Sementara itu, Agung mengakui telah membuat petisi yang telah ditandatangani 1.500 lebih mahasiswa UNS, mendesak agar civitas segera bertindak. Menurutnya, pihaknya telah melakukan koordinasi terkait itu.
“Namun ternyata sampai saat ini dari civitas belum ada yang berani bertindak,” bebernya.
Di sisi lain, jajaran Rektorat Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo meminta seluruh civitas akademika termasuk di dalamnya mahasiswa untuk mendukung pelaksanaan Pemilu yang demokratis.
Melalui keterangan tertulisnya yang ditandatangani oleh Pelaksana Tugas Rektor, Ketua Senat Akademik, dan Ketua Dewan Profesor di Solo, Jawa Tengah, Rabu Plt Rektor UNS Chatarina Muliana mengimbau kepada warga kampus UNS dan semua pihak untuk menghormati dan menghargai setiap perbedaan pandangan dan pendapat dengan menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan.
Poin yang lain, rektor bersama senat akademik dan dewan profesor berkomitmen mendukung terselenggaranya Pemilu Tahun 2024 secara demokratis, jujur, dan adil.
Selain itu, jajaran pimpinan juga berkomitmen menjaga kondusivitas kampus UNS untuk kegiatan tridharma perguruan tinggi bagi semua warga UNS dan masyarakat.