Beranda Daerah Solo Milisi Jokowi Beri Respons Serangan ke Pemerintah

Milisi Jokowi Beri Respons Serangan ke Pemerintah

Milisi Jokowi saat melakukan diskusi membahas upaya dari pihak tertentu untuk menyerang pemerintah | Prihatsari

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Relawan Militan Sejati (Milisi) Jokowi merespons upaya  ke pemerintah dari pihak-pihak yang berupaya menyerang.

Beberapa serangan ditengarai seperti adanya aksi dari akademisi dan mahasiswa.

Panglima Besar Milisi Jokowi, Joko Kanigoro mengatakan, di tengah masa tenang saat ini disinyalir gejolak-gejolak tersebut muncul.

Bagaimana kelompok-kelompok atau komunitas atau parpol lain tersebut dinilai merekayasa, serta mendiskreditkan Jokowi.

“Di dalam pertarungan elektoral ini sebenarnya yang bertarung bukan Pak Jokowi. Justru isu yang berkembang kita memunculkan Pak Jokowi. Kita sebagai Milisi Jokowi mencoba untuk merespons itu. Baik dari aksi mahasiswa, baik dari parpol-parpol di luar 02 yang mencoba menyerang Pak Jokowi,” ujarnya dalam acara diskusi, Senin (12/2/2024) malam, di Manahan.

Sebaliknya, ia mengklaim tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi masih tinggi. Bahkan tingkat kepuasan tersebut mencapai 82 persen.

“Tingkat kepuasan masyarakat terhadap Pak Jokowi kan sangat tinggi. Artinya tidak ada alasan pada masyarakat atau kelompok lain yang mencoba mendegradasi Pak Jokowi. Karena tingkat kepuasan masyarakat hampir 82 persen seluruh Indonesia,” bebernya.

Baca Juga :  Meski Telah Dipecat, Jokowi Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk PDIP

Sementara itu, Pengamat Politik Skala Data Indonesia Arif Nurul Imam menambahkan, tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf cukup tinggi.

Sehingga dampaknya akan berpengaruh terhadap peta elektoral kandidat baik yang langsung maupun yang tidak langsung di-endorse Jokowi.

“Tentu kita tahu bahwa kandidat itu tidak lain dan tidak bukan publik akan mengarah pada pasangan 02. Dinamika ini tentu menjadi relevan karena siapapun ingin mendapat efek Jokowi. Di mana dari banyak survei, termasuk survei saya juga dari banyak lembaga ada sekitar 15,8 persen kandidat paslon capres-cawapres yang di-endorse Jokowi akan naik secara elektabilitas,” terangnya.

Arif menambahkan, Jawa Tengah akan menjadi wilayah perebutan suara paslon peserta Pilpres karena sebelumnya merupakan lumbung suara Jokowi pada 2019.

Di sisi lain di Jawa Tengah ada kandidat peserta Pilpres yakni mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Ini yang diperebutkan terutama di Jawa Tengah. Mengingat di Jawa Tengah ini basis Jokowi 2019, 70 persen Jokowi di sini menudapat dukungan di Pilpres 2019. Dan kita di Jawa Tengah ada kandidat Mas Ganjar Pranowo mantan Gubernur Jawa Tengah dan konteks Jawa Tengah ini menjadi menarik karena akan menjadi salah satu titik fokus bagaimana konfigurasi peta elektoral di 14 Februari nanti,” pungkasnya. Prihatsari