SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ratusan siswa kelas 4, 5 dan 6 SD Marsudirini Surakarta ramai-ramai melakukan kunjungan ke Monumen Pers Nasional di Jalan Gajah Mada, Timuran, Banjarsari, Surakarta, Jumat (16/2/2024) pagi.
Dengan mengenakan pakaian Pramuka lengkap, para siswa yang didampingi sejumlah guru tersebut melakukan perjalanan dari sekolah di Jalan Soegijopranoto, Solo.
Keringat yang membasahi baju oleh terik matahari, seolah tak mereka hiraukan, tertutup oleh rasa gembira yang lepas dari wajah-wajah mereka.
Teranyam angan bagaimana senangnya mereka akan belajar di luar sekolah, dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional di gedung yang bersejarah tersebut.
Tiba di gedung Monumen Pers, mereka disambut oleh sejumlah petugas dan karyawan Monumen Pers dengan hangat dan ramah.
Bertempat di ruang aula yang cukup luas, para siswa tersebut disuguhi film dokumenter tentang sejarah berdirinya Monumen Pers dan bagaimana peranan pers dalam masa perjuangan melawan penjajahan Belanda.
Melalui film dokumenter tersebut juga ditayangkan detail bagian-bagian dari Monumen Pers Nasional yang begitu lengkap dan menakjubkan, membuat para siswa terkesima.
“Para siswa tampak antusias, karena baru pertama kali mereka masuk ke Monumen Pers Nasional,” terang guru pendamping, Yupirtus Suratno, S.Pd melalui rilisnya ke Joglosemarnews.
Usai menyaksikan film tentang Sejarah Monumen Pers Nasional, para siswa diberi kesempatan untuk berkeliling melihat-lihat setiap ruangan Monumen yang sangat lengkap akan benda-benda sejarah yang berkaitan dengan Pers Nasional.
Ada pula patung-patung maupun tokoh nasional dan tokoh-tokoh pers Nasional di zaman dahulu. Para siswa takjub saat berada di ruang pamer sejarah pers. Di sana mereka melihat ada “Pesawat Radio Kambin”, peralatan jurnalis masa lalu, seperti kamera dan mesin ketik kuno.
“Benda-benda yang dulu menjadi piranti bagi jurnalis saat itu, sekarang tidak bisa ditemui lagi oleh para siswa untuk saat ini,” kata Suratno.
Di samping ruang sejarah, para siswa juga diajak untuk menyaksikan ruang digitalisasi. Ruang yang digunakan untuk meng-upload berbagai jenis koran zaman dulu untuk di-share di Media Sosial (Medsos), supaya masyarakat masa kini juga mengenal pers dari jaman ke zaman.
Rasa ingin tahu para siswa itu juga dipuaskan dengan mengunjungi ruang Perpustakaan. Di ruang ini terdapat koleksi berbagai macam buku sejarah dan ilmu pengetahuan. Berbagai buku yang ada di perpustakana ini dapat pula diakses melalui internet.
Sementara di ruang E-paper dan layanan arsip, para siswa dapat menyaksikan sendiri berbagai macam koran dan majalah dari seluruh Indonesia dari berbagai zaman.
Suratno mengatakan, kunjungan tersebut merupakan pengalaman yang sangat baik bagi para siswa, karena bisa belajar dan mendapatkan pengalaman baru tentang dunia pers di masa lalu dan masa kini.
“Kami keluarga besar SD Marsudirini Surakarta mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Selamat Hari Pers Nasional, semoga pers semakin menjadi sarana edukasi dan tempat belajar mencari informasi yang lengkap,” terang Suratno. Suhamdani