SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bank Indonesia (BI) Solo terus berupaya meminimalisir peredaran uang palsu (Upal) di tengah masyarakat. Terlebih menjelang Lebaran 2024, dimana kebutuhan akan uang pecahan baru meningkat.
Kepala Perwakilan (Kpw) BI Solo Dwiyanto Cahyo Sumirat mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan BI demi meminimalisir peredaran uang palsu yakni dengan menangkal keberadaan pedagang uang pecahan baru di jalanan.
“Salah satu caranya kami melakukan pembatasan uang yang bisa ditukarkan. Selain itu, kami juga masih menggunakan aplikasi PINTAR untuk penukaran uang baru,” ujarnya, Rabu (20/3/2024).
Antok berharap melalui langkah tersebut mampu memininalisir potensi akses yang bisa diperoleh oleh para pedagang yang ada di jalan.
“Mereka akan selalu menemukan inovasi untuk bisa menerobos celah-celah itu, tapi kami tetap kawal prosesnya,” imbuhnya.
Di sisi lain, Kepala Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah BI Solo Anang Dwi Mau Asharli menambahkan, penukaran uang pecahan baru untuk masyarakat tidak hanya dilakukan setiap hari Selasa dan Kamis seperti tahun sebelumnya.
Namun tahun ini, penukaran dapat dilakukan setiap hari.
Ia juga terus mengingatkan masyarakat bahwa menukar uang baru ke pedagang uang sangat berisiko, di antaranya bisa mendapatkan uang palsu dan hitungan yang tidak sesuai.
“Kan pernah kejadian seperti itu, ternyata yang didapat tidak 100 lembar. Bagi pedagangnya juga ada risiko, pernah dirampok, itu juga beberapa kali orang seperti mau beli tapi malah merampok,” tukasnya. Prihatsari