Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Banjir dan Tanah Longsor di Bandung Barat, 9 Orang Hilang dan 300-an Warga Ngungsi

banjir dan tanah longsor di Bandung Barat

Petugas penyelamat mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (25/3/2024). Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sedikitnya sembilan orang hilang dan 300-an jiwa tinggal di tempat pengungsian sebagai dampak banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Bandung Barat, Minggu (24/3/2024) malam.

Sampai sekarang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat, menyatakan masih melakukan penyisiran lokasi insiden.

“Sampai pukul 12.30 WIB, Senin, 25 Maret 2024, operasi pencarian dan penyelamatan masih dilaksanakan oleh tim gabungan,” begitu bunyi keterangan resmi terbaru BPBD Bandung Barat, Senin (25/3/2024).

Menurut Tim BPBD Bandung Barat, banjir dan longsor dipicu hujan berintensitas tinggi serta ditambah kondisi tanah yang labil.

Debit air yang tinggi menyebabkan tanah di atas bukit longsor dan menerjang Kampung Gintung di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Selain warga yang hilang, ada juga dua orang luka-luka yang dirawat di puskesmas setempat.

Dari hasil kaji cepat BPBD, sudah ada 10 unit rumah yang tercatat rusak berat akibat hantaman longsor. Ada juga satu unit hunian yang terancam ikut rusak.

Tim menyatakan terdapat 99 kepala keluarga yang terdampak, sejauh ini. Sebanyak 189 warga dari wilayah insiden itu mengungsi ke SD Negeri Padakati di Kecamatan Cipongkor, serta GOR di Desa Cibenda.

Sebagai upaya penanganan darurat, BPBD Kabupaten Bandung Barat mendirikan posko darurat di halaman SD Padakati. Dapur umum akan diaktifkan oleh BPBD dan dinas sosial. Para pengungsi masih membutuhkan sembako, selimut, dan kasur.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah berbukit dan dekat dengan tebing untuk selalu waspada. Apalagi jika hujan turun dengan intensitas tinggi lebih dari satu jam.

“Warga yang bermukim di dekat lokasi bencana tanah longsor diharap mengevakuasi diri sementara ke tempat yang lebih aman guna mengantisipasi potensi longsor susulan,” kata Muhari melalui keterangan tertulis.

Exit mobile version