BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ditengah guyuran hujan deras, talut pagar sisi timur SMPN 1 Gladagsari, Boyolali ambrol pada Selasa (5/3/2024) sore. Sisa tembok pun miring dan terlihat retakan memanjang di tanah.
Tak hanya itu saja, pagar yang miring ke sisi timur juga rawan roboh. Jika sampai terjadi, dikhawatirkan bakal mengenai rumah warga yang berada persis di sisi timurnya. Saat ini, pagar sudah mengenai atap rumah warga tersebut.
Penjaga SMPN 1 Gladagsari, Jumar (52), mengatakan, saat kejadian sekolah sudah sepi karena siswa sudah pulang. Hanya ada sebagian guru yang belum pulang karena terhalang hujan deras disertai angin kencang.
“Ditengah hujan tersebut, talut pagar sisi timur ambrol pada pukul 14.30. Terdengar suara keras berderak membuat kaget,” katanya, Rabu (6/3/2024) siang.
Dia khawatir talut pagar yang ambrol bakal bertambah. Pasalnya, ada retakan sepanjang 10 meter. Apalagi, sisa talut pagar juga sudah miring ke timur. “Jika sampai sisa pagar ambrol maka bisa mengenai rumah warga di sisi timur talut,” jelasnya.
Dihubungi melalui ponselnya, Sekretaris Disdikbud Boyolali, Lasno, mengaku sudah menerima informasi terkait kejadian tersebut. Bahkan, pihaknya juga telah meminta Bidang SMP untuk mengecek ke lokasi.
Diungkapkan, longsor dan ambrolnya talut pagar turut mengancam satu gedung di sisi selatan titik longsor. Ruang tersebut adalah Lab Komputer. Pihaknya telah meminta pihak sekolah untuk mengosongkan ruang tersebut serta memindahkan komputer dan aset didalamnya.
“Kami telah meminta pada Kepala Sekolah untuk pengamanan siswa dulu. Sekiranya itu mengkhawatirkan, ruang lab untuk dikosongkan dulu,” katanya.
Diusulkan agar lab komputer dipindahkan ke sebagian ruang guru. Pasalnya, tidak ada ruangan lain yang kosong. “Yang penting, aset computer dan peralatan penunjang diamankan dulu. Bisa ruang guru dipersempit untuk lab computer sementara,” katanya.
Diungkapkan, lokasi talut pagar yang ambrol berada pada tanah yang curam. Bahkan, longsor kali ini merupakan kejadian yang kedua kalinya. Longsor pertama terjadi pada tahun 2028- 2019 dan sudah diperbaiki.
“Tanahnya memang terlalu curam dan kini longsor lagi,” tandasnya. Waskita