Beranda Umum Ikut Atasi Hama Tikus, Dispertan Boyolali Bakal Bagikan Rubuha Kepada Petani di...

Ikut Atasi Hama Tikus, Dispertan Boyolali Bakal Bagikan Rubuha Kepada Petani di Kecamatan Sawit

Kepala Dispertan Boyolali, Joko Suhartono (kanan). Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Dinas Pertanian (Dispertan) Boyolali terus berupaya membantu petani mengatasi serangan hama tikus. Terbaru, Dispertan bakal memberikan bantuan rumah burung hantu (rubuha).

Menurut Kepala Dispertan Boyolali, Joko Suhartono, total ada 10 Rubuha yang akan diperbantukan kepada petani di lima desa di wilayah Kecamatan Sawit.

“Yaitu Desa Gombang, Manjung, Kateguhan, Jatirejo dan Bendosari. Nanti kita bagi lima desa di Kecamatan Sawit tersebut, masing-masing Desa dua rubuha. Tentu lengkap dengan burung hantunya,” ujarnya, Kamis (7/3/2024).

Diharapkan dengan adanya burung hantu itu, bisa mengendalikan hama tikus yang ada di sawah. Sebab burung hantu menjadi pemangsa tikus yang efektif. Bahkan, meskipun sudah kenyang, burung hantu tetap memburu tikus yang ditemui.

Terkait luasan lahan yang diserang tikus, Joko mengungkap ada 57 hektare. Yaitu di wilayah Kecamatan Sawit sebanyak 44 hektare. Dan untuk luas waspadanya ada 181 hektar dari luas lahan 1.200 hektar.

Baca Juga :  Tim Dosen Peternakan UNS Bantu Pendampingan Peternak Kambing di Sukoharjo untuk Dongkrak Produktivitas

“Kemudian di Kecamatan Nogosari 13 hektare, namun berhasil dikendalikan.”

Disisi lain, pihaknya terus mengingatkan petani di Sawit untuk giat melakukan pembasmian hama tikus. Pihaknya juga siap memberikan bantuan obat- obatan pembasmi tikus serta mercon pengempos.

“Kami harapkan para petani juga rutin melakukan gropyokan bersmaa kelompok tani masing- masing.”

Selain itu, petani juga diingatkan untuk membersihkan pematang dan lahan di sekitar sawahnya. Jika lingkungan bersih, maka tikus bakal enggan bersarang disana. “Pasalnya, hama tikus menyukai tempat yang kotor dan rimbun untuk bersarang,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, petani di lima desa di Kecamatan Sawit dipusingkan dengan hama tikus. Tingkat serangan dari kategori ringan, sedang hingga berat. Yang menjengkelkan petani, sering hama tikus tidak memakan rumpun padi. Namun hanya merusaknya.

Baca Juga :  Kolaborasi Positif, Santri bersama TNI/Polri Bersih- bersih Sungai di Pengging, Boyolali

Hingga kemudian, petani kompak melakukan gerakan pengendalian atau Gerdal. Yaitu melakukan gropyokan dan berhasil membunuh ratusan ekor tikus. Petani juga membersihkan lingkungan sawah, pemasangan umpan beracun (Rodentisida), maupun pengasapan. Waskita