TULUNGAGUNG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Viral konsumen yang mobilnya langsung rusak usai membeli BBM jenis Dexlite sebuah SPBU di Sragen, rupanya dialami juga oleh warga Tulungagung.
Kali ini, “korbannya” adalah Sofyan Heryanto, seorang anggota DPRD Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur.
Dalam pengakuannya secara tertulis ke Joglosemarnews, Sofyan menyatakan, peristiwa itu terjadi sekitar dua minggu yang lalu, saat dirinya mengisi BBM jenis Dexlite di Sragen.
“Tidak berapa lama kemudian, indikator pada mesin menyala kuning,” paparnya.
Menurut Sofyan, indikator nyala kuning tersebut menjadi tanda bahwa ada masalah pada mesin mobil.
Saat itu, Sofyan mengaku dalam perjalanan dari Tulungagung ke Magelang dan Yogyakarta dengan mengendarai mobil Pajero Sport Dakar.
Kebetulan, saat sampai di Sragen, Jawa Tengah, ia mengisi BBM dengan jenis Dexlite, hingga kemudian muncul indikator nyala kuning tersebut.
Meski indikator menyala kuning, Sofyan mengaku tetap menjalankan mobilnya sesuai agenda. Akibatnya, mobilnya kini harus ndongkrok di bengkel.
“Sudah tiga hari ini, mobil saya di bengkel,” akunya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kasus yang sama juga dialami oleh Parno, warga Sragen.
Semula ia membeli BBM Dexlite di SPBU 4457207 Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah atau di jalan raya Sragen.
Namun setelah digunakan usai diisi BBM Dexlite dari SPBU tersebut, mobilnya yang masih baru jenis Isuzu Traga Pick up langsung rusak.
Ia menduga, DexLite yang dijual tersebut hanya abal abal, alias KW.
“Karena saya penasaran dan kurang yakin atas apa yang terjadi di bengkel, habis pulang dari bengkel saya kembali beli lagi Dexlite satu liter pakai botol air mineral dan ternyata isinya kayak kemarin, isinya sama seperti dua hari kemarin,” bebernya.
Pihaknya mengaku tidak bertemu dengan pengelola SPBU Jetak untuk komplain. Namun saat ini struk atau nota pembelian saat pertama mengisi masih disimpan. Dia berharap ada teguran jika terbukti ada kesengajaan. Supaya tidak merugikan konsumen lainnya.
”Tapi bukti pembelian masih, pembelian 2 atau tiga hari kemarin. Cuma tanggal tersobek karena sempat terbuang di tempat sampah,” jelasnya.
Sementara itu, SBM Rayon VII Pertamina, Hanif Pradipta saat dihubungi siap untuk melakukan pengecekan ke SPBU tersebut. Pelaksanaan pengecekan dilakukan dengan mengambil sampel dari tangki dan dispenser di bagian dexlite.
“Terima kasih informasinya, kami akan cek paling cepat pada senin pekan depan. Kalau Dexlite. Kita lihat kandungannya ada campuran atau tidak,” kata Hanif Pradipta Kamis (21/3/2024).
Sementara itu, pihak SPBU Jetak sejauh ini belum merespon saat dihubungi berulang kali oleh awak media yang bertugas di kabupaten Sragen. Huri Yanto | Suhamdani