Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Terganggu Manuver Sejumlah Kader PDIP, Rencana Pertemuan Mega-Prabowo Masih 50:50

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tersenyum saat menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019) / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Bukan hal mudah untuk mempertemukan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto usai pemilihan umum 2024 terus bergulir sebagaimana wacana yang berkembang belakangan ini.

Namun demikian, nilai kemungkinan terjadinya pertemuan tersebut 50:50.

Hal tersebut disampaikan oleh peneliti politik senior dari Populi Center, Usep Saepul Ahyar. Dia mengatakan, jika kedua figur itu bertemu, hal itu merupakan awal yang baik untuk membuka lembaran baru setelah Pemilu.

Meski demikian, jelas Usep, wacana untuk mempertemukan keduanya bukan hal mudah, mengingat posisi dan kesibukan yang dimiliki masing-masing.

“Saya pikir 50:50 untuk keduanya bertemu setelah Idulfitri nanti,” kata Usep saat dihubungi, Selasa (9/4/2024).

Meski keduanya sempat menjadi sekondan di Pemilu 2009 lalu, Usep melanjutkan, dinamika politik yang terjadi setelahnya justru membuat jarak antara Prabowo dengan Megawati. Termasuk pada partai politik yang dipimpim keduanya.

Sehingga, kata dia, besar kemungkinan Megawati akan menugaskan Puan Maharani, puterinya sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP untuk menjalin komunikasi dengan Prabowo.

“Puan lebih bisa humble untuk membuat rencana dengan Gerindra, apalagi pentolan Gerindra adalah koleganya di DPR,” ujar Usep.

Adapun Sekretartis Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, Prabowo akan diagendakan bertemu dengan Megawati dalam waktu dekat. Meski begitu, Muzani tidak mengatakan rinci kapan waktu pertemuan tersebut akan dihelat.

Muzani mengatakan, wacana untuk mempertemukan keduanya lahir dari keinginan para kader PDIP dan Gerindra.

Mengenai waktu, entah setelah Mahkamah Konstitusi membacakan hasil putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau setelah Idulfitri, itu tidak menjadi masalah.

“Soal kapan hanya tinggal mencocokan waktu,” kata Muzani.

Usep Saepul Ahyar berpendapat, belum jelasnya kapan waktu pertemuan antara Prabowo dan Megawati, kemungkinan lantaran belum sepenuh hatinya Mega menerima ajakan bertemu.

Apalagi, kata Usep, manuver yang dilakukan sejumlah kader PDIP ke Gerindra di Pemilu 2024 ini, haqqul yakin belum bisa diterima penuh oleh Megawati.

“Manuver Budiman, Maruarar dan Gibran itu mungkin yang membuat berat Ibu Mega untuk komunikasi dengan Gerindra,” kata dia.

Kendati begitu, menurut Usep, agenda pertemuan ini dapat menjadi pintu gerbang awal terciptanya rekonsiliasi antara Gerindra dengan partai politik lainnya.

“Kalau PDIP mau, saya kira partai seperti NasDem, PKB akan ikut juga,” ujarnya.

Lantas, jika Mega benar-benar bertemu dengan Prabowo, apakah itu berdampak pada Jokowi selepas dari jabatannya sebagai presiden dan tidak memiliki partai?  

Exit mobile version