Beranda Daerah Semarang Cekcok di Warung Tuak Semarang Berujung Pengeroyokan, Satu Orang Tewas

Cekcok di Warung Tuak Semarang Berujung Pengeroyokan, Satu Orang Tewas

ilustrasi pengeroyokan
ilustrasi pengeroyokan

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gegara  cekcok di warung Tuak, puncaknya terjadi perkelahian yang berujung tewasnya satu orang, bernama Puguh (34), warga Bojongsari, Semarang Barat.

Sebelum ditemukan meninggal, korban sempat dikerok oleh beberapa orang. Polisi baru berhasil menangkap satu dari tiga tersangka pengeroyokan tersebut.

Informasi yang dihimpun menyebut, korban Puguh dikeroyok tiga tersangka di sebuah warung tuak milik Muhaimin di  Kaligetas, Jatibarang, Mijen, Sabtu (27/4/2024).

Selang satu hari kemudian, Puguh ditemukan mengambang di sungai Kedungsliling masuk perbatasan antara kecamatan Gunungpati dan Mijen, Kota Semarang.

Satu tersangka yang ditangkap bernama Sutrisno sedangkan dua tersangka lainnya berinisial WND dan SRFD masih buron.

“Saya tidak kenal korban, tapi sempat salaman saat korban datang di warung ketika itu saya sedang minum tuak dua putaran,” ujar tersangka Sutrisno di Mapolrestabes Semarang.

Dia mengatakan, pengeroyokan tersebut dilakukan dengan tangan kosong bersama dua orang temannya.

Baca Juga :  Terdorong Hati Nurani, Purnawirawan Polri di Jawa Tengah Deklarasi Dukung Andika Perkasa-Hendrar Prihadi

Waktu terjadi perkelahian, korban sempat mengeluarkan pisau.

Ia juga ikut mengeluarkan pisau yang dibawa dari rumah tetapi belum sempat digunakan.

“Kalau yang meninggal dunia tak kenal. Itu tetangga kampung  dari teman saya,” jelasnya.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena menjelaskan, penyebab utama korban Puguh meninggal dunia karena tenggelam.

Hal itu sesuai dengan hasil visum berupa paru-paru korban kemasukan air.

Namun, pihaknya melakukan penelusuran yang hasilnya ada kejadian pengeroyokan sebelum korban tercebur ke sungai.

“Ada pasal 170 (pengeroyokan) atas kasus itu. Saat ini kami baru tangkap Sutrisno, dua tersangka lain berinisial WND dan SRFD sedang kami kejar,” bebernya, Selasa (21/5/2024).

Andika melanjutkan, pengeroyokan itu dipicu karena cekcok antara kelompok tersangka dengan korban.

Pertikaian itu dipengaruhi oleh minuman keras.

“Mereka berselisih paham antara tersangka dan korban setelah menenggak miras,” terangnya.

Baca Juga :  Tegas Tim Unit Resmob Polres Sragen Ungkap Kasus Pengeroyokan, Tiga Pelaku Berhasil Ditangkap dan Terancam 6 Tahun Penjara

Kapolsek Mijen, Kompol Sutowo mengatakan,  dua tersangka yang masih buron diharapkan untuk segera menyerahkan diri.

“Kami imbau dua tersangka untuk segera menyerahkan diri atau kami akan melakukan tindakan tegas,” imbuh dia.

www.tribunnews.com