Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Masih Relevankah Pendidikan Budi Pekerti Bagi Anak dan Remaja Saat ini?

Budi pekerti

Sosialisasi pendidikan budi pekerti bagi anak dan remaja di SMPN 6 Wonogiri. Dok. Panitia

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM SMPN 6 Wonogiri menggelar sosialisasi pendidikan budi pekerti bagi anak dan remaja bersama Istri Ikatan Dokter Indonesia alias IIDI Cabang Wonogiri, Rabu (15/5/2024).

Ketua IIDI Cabang Wonogiri berujar kegiatan ini merupakan program kerja IIDI. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi diadakannya sosialisasi pendidikan budi pekerti bagi anak dan remaja.

Antara lain budi pekerti anak dan remaja yang akhir-akhir ini semakin merosot. Selain itu, perkembangan IT berdampak pada menurunnya interaksi anak dengan orang tua maupun interaksi anak dengan masyarakat.

Sementara Ketua IDI Cabang Wonogiri Nugroho berpesan agar siswa mau belajar dengan baik, menjaga budi pekerti, dan belajar berorganisasi. Sehingga bisa meningkatkan rasa sosial yang tinggi.

“Keberhasilan seseorang itu selain dipengaruhi oleh kecerdasan, (dipengaruhi) juga oleh budi pekerti atau sikap, juga kemampuan bersosialisasi,” jelas Nugroho.

Di tempat sama, Kepala SMPN 6 Wonogiri Marseno Aji menuturkan kesuksesan seseorang dipengaruhi oleh Bacaan Tontonan dan Pergaulan (BTP). Pihaknya berharap kegiatan ini menginspirasi siswa untuk semangat menjadi orang-orang sukses.

Selanjutnya narasumber S menyampaikan sejumlah hal. Antara lain penyebab moral dan budi pekerti bermasalah adalah kuantitas dan kualitas interaksi anak dengan orang tua berkurang. Selain itu kurangnya penanaman nilai-nilai agama dan budaya hingga gempuran media massa maupun media sosial yang substansinya kurang bermutu.

Lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Untuk itu, menurut dia, anak-anak harus bisa memanfaatkan perkembangan IT sesuai kebutuhan. Aris Arianto

Exit mobile version