Beranda Daerah Solo SGS Disebut Strategis Dorong Investasi

SGS Disebut Strategis Dorong Investasi

Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Iwan Suryana, Kamis (2/5/2024), di Loji Gandrung Solo. Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kementerian Investasi/Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut pelaksanaan Solo Great Sale (SGS) sangat strategis untuk mendorong investasi. SGS juga dinilai sejalan dengan pemerintah.

Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Iwan Suryana, Kamis (2/5/2024), di Loji Gandrung Solo. Menurut Iwan, target investasi terus meningkat di tahun 2024.

Pihaknya mencatat target investasi dari Presiden Joko Widodo pada tahun ini sebesar Rp1.650 triliun. Untuk mencapai target tersebut, Iwan berharap setiap daerah bisa memanfaatkan kegiatan investasi sehingga target dapat dicapai bersama-sama.

“Ini target yang tidak sedikit, bagaimana agar bisa tercapai target Kementerian Investasi, kami sangat berharap agar seluruh provinsi bisa memanfaatkan sumber daya yang ada,” bebernya.

Baca Juga :  Setelah 3 Hari, Bocah 13 Tahun Yang Hilang Terseret Arus Kali Anyar Solo Ditemukan di Bawah Jembatan Butuh Sragen

Iwan menambahkan, investasi tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan kerjasama dari berbagai pihak.

“Termasuk investasi di Solo ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Investasi itu harus terintegrasi. Masing-masing daerah memiliki kelebihan dan kekurangannya,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Kadin Kota Solo sekaligus Ketua Panitia SGS 2024 Ferry S Indrianto menjelaskan, Solo sebagai pusat aglomerasi harus menyiapkan diri untuk berkolaborasi dengan daerah sekitar. Melalui SGS 2024 yang dilaksanakan pada 5 Mei-2 Juni 2024, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kolaborasi tersebut.

“Selaku pemilik wilayah aglomerasi harus memiliki kesadaran pentingnya kita kolaborasi dengan tujuan untuk meningkatkan aglomerasi Solo Raya. Ini menjadi sebuah kebangkitan perekonomian yang lebih inklusif, yang artinya semua pihak harus menyadari bahwa sumber daya lokal kita bukan hanya menjadi objek tapi juga pelaku atau subjek sebagai pelaku utama pembangunan perekonomian ke depan,” terangnya. Prihatsari