WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kalurahan Jatipurno Kecamatan Jatipurno Wonogiri tidak melupakan pembangunan akhlak dan lingkungan. Di samping tentunya pembangunan di ranah fisik.
Hal tersebut terungkap ketika Kelurahan Jatipurno Kecamatan Jatipurno Wonogiri mengadakan syukuran dan doa bersama memperingati Hari Jadi Wonogiri yang ke-283 di balai kelurahan setempat, Sabtu (18/5/2024) malam.
Lurah Jatipurno Sularno, menerangkan Hari Jadi Wonogiri yang ke-283 pada tanggal 19 Mei 2024, dilaksanakan untuk mengingat kembali perjuangan Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa sebagai Bapak Pendiri Wonogiri.
Selain itu, juga disampaikan program-program Kelurahan Jatipurno Wonogiri, salah satunya pelaksanaan pembangunan di lingkungan.
“Mari kita dukung bersama, pembangunan sudah kita ratakan per RT dan RW. Terima kasih atas dukungan pak RT, RW, dan tokoh masyarakat sehingga pelaksanaan pembangunan bisa berjalan dengan baik,” beber Lurah Jatipurno Sularno.
Acara dilanjutkan dengan siraman rohani yang disampaikan oleh H. Satiyo yang menekankan salah satunya soal pembangunan.
“Di Kelurahan Jatipurno Wonogiri pembangunan-pembangunan fisik sudah terwujud, walaupun dana kelurahan minim, namun berkat guyub rukunnya semua elemen masyarakat Kelurahan Jatipurno Wonogiri pembangunan bisa berjalan dengan baik. Sekarang yang perlu diperhatikan adalah pembangunan akhlak, termasuk moral kita. Kita perlu memperhatikan anak cucu kita, karena pembangunan fisik sudah baik, siapa lagi yang melanjutkan perjuangan kecuali anak cucu kita. Oleh karena itu, pendidikan akhlak sangat penting mengingat degradasi moral terhadap anak-anak dan remaja kita di tengah kecanggihan teknologi saat ini,” ujar dia.
Kegiatan ini juga diisi materi penyuluhan tentang adaptasi dan mitigasi pengendalian lingkungan untuk mencegah bencana, yang disampaikan oleh Hartanto. Menurut dia pemeliharaan air dan pembuatan resapan perlu dilakukan. Fokus utama adalah penanganan air hujan dan pengelolaan sampah.
Penyuluhan ini merupakan gerakan sosial yang bertujuan untuk pelestarian lingkungan dan pengembalian sumber air tanah. Hartanto juga membahas aturan-aturan tentang pengelolaan sampah dengan baik melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), yang merupakan pengelolaan sampah dari masyarakat untuk masyarakat.
Acara ini juga dimeriahkan dengan nonton bareng video yang menampilkan asal-usul terjadinya Kabupaten Wonogiri. Penayangan video ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kecintaan masyarakat terhadap sejarah Kabupaten Wonogiri. Aris Arianto