Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ora Gagas Ora Penting, Jawaban Warga Wonogiri soal Baliho Cabup Cagub yang Marak Terpasang

Cagub

Kendaraan melintas di dekat baliho cabup cagub yang ambruk di wilayah Pracimantoro Wonogiri, Jumat (21/6/2024). Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Saat ini di jalanan protokol hingga pedesaan wilayah kabupaten Jateng tenggara Wonogiri bertebaran baliho calon bupati atau Cabup Wonogiri dan calon gubernur alias Cagub Jateng.

Jumlah baliho itu cukup banyak, biasanya terpasang di tepi jalan dengan terlihat jelas. Sebagian bahkan berukuran sangat besar dan antara baliho sosok satu dan lainnya berdekatan.

Hal ini menjadikan semacam kondisi perang baliho Cabup Wonogiri dan Cagub Jateng di wilayah Kota Mete Wonogiri.

Namun demikian, ternyata keberadaan baliho Cabup Wonogiri dan Cagub Jateng itu tidak mendapat perhatian dari masyarakat. Mereka banyak yang mengaku ora gagas (Bahasa Jawa) atau tidak peduli, pasalnya baliho dianggap ora penting alias tidak penting.

Ora gagas, Mas, ora penting,” ungkap warga Pracimantoro, Anto, Jumat (21/6/2024).

Warga Wonogiri Irma mengaku tidak kenal dengan sebagian besar sosok yang ditampilkan dalam baliho Cabup Wonogiri dan Cagub Jateng itu. Lantaran itu dia menyebut sebatas sekali melihat baliho itu dan sama sekali tidak terbesit keinginan untuk mencari siapa sosok-sosok tersebut.

Bagi mereka masih banyak hal penting yang harus dipikirkan, baliho sama sekali tidak mendapatkan perhatian.

“Buat apa nggagas sosok yang mau maju itu, buang buang energi saja,” tandas dia.

Menurut ibu satu anak tersebut saat ini kondisi perekonomian sedang tidak baik baik saja. Banyak pengeluaran yang mesti ditanggung masyarakat, seperti mencarikan sekolah anaknya, acara hajatan, hingga harga kebutuhan yang masih tinggi.

“Yang penting bekerja bisa buat makan, menyekolahkan anak, rukun tonggo. Soal calon calon itu, tidak saya gagas,” jelas dia.

Warga lainnya, Marni menuturkan, sebenarnya banyak cara yang bisa ditempuh tim sukses para calon tersebut dibandingkan hanya memasang baliho. Cara yang lebih elegan mengena di hati masyarakat dan mendapatkan perhatian publik.

“Soal caranya seperti apa ya tugasnya tim sukses itu yang memikirkan, wong mereka dibayar untuk itu. Masak harus warga biasa yang harus memberikan solusi, wong warga tidak mendapatkan imbal balik apa apa,” tegas dia. Aris Arianto

Exit mobile version