Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Perantau Wonogiri Pilih Mudik Libur Kenaikan Kelas, Bukan Saat Lebaran

Pantai Nampu

Pantai Nampu di Desa Gunturharjo Kecamatan Paranggupito Wonogiri. Foto : istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Fenomena menarik terjadi di Kabupaten Wonogiri saat libur kenaikan kelas tahun ini. Sebagian perantau asal Wonogiri memilih untuk mudik pada periode tersebut, alih-alih menunggu libur Lebaran.

Alasan di balik pilihan ini adalah untuk menghindari kemacetan parah dan tarif angkutan umum yang melonjak tinggi saat Lebaran.

Menurut pantauan di sejumlah objek wisata di Wonogiri pada libur kenaikan kelas tahun ini banyak dijejali kendaraan pribadi kebanyak berplat Jakarta dan sekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak perantau yang memilih mudik di luar peak season Lebaran.

Alasan utama di balik fenomena ini adalah untuk menghindari kemacetan parah yang biasa terjadi di jalur mudik menuju Wonogiri saat Lebaran.

Selain itu, tarif angkutan umum yang biasanya naik tinggi selama Lebaran juga menjadi faktor pendorong bagi para perantau untuk mudik di luar periode tersebut.

“Memilih mudik pada libur kenaikan kelas memberikan beberapa keuntungan bagi para perantau. Pertama, dapat menghindari kemacetan parah yang biasanya terjadi di jalur mudik saat Lebaran,” ungkap salah satu pemudik Heny, Minggu (30/6/2024).

Hal ini memungkinkan pemudik untuk menikmati perjalanan yang lebih lancar dan nyaman.

Kedua, tarif angkutan umum pada libur kenaikan kelas umumnya lebih murah dibandingkan dengan tarif saat Lebaran.enirit dia, ini membantu para perantau untuk menghemat biaya perjalanan mudik.

Ketiga, dengan mudik pada libur kenaikan kelas, para perantau memiliki waktu yang lebih longgar untuk menghabiskan waktu bersama keluarga di kampung halaman.

“Saya tidak perlu terburu-buru untuk kembali ke perantauan. Karena masih ada waktu beberapa hari sebelum dimulainya kembali aktivitas sekolah atau pekerjaan. Kebetulan saya sekalian ambil cuti tahunan, bersamaan dengan libur kenaikan kelas anak-anak,” tutur perantau lainnya, Widiastuti.

Meskipun demikian, menurut keduanya masih banyak perantau yang tetap memilih untuk mudik saat Lebaran. Bagi mereka, momen Lebaran adalah waktu yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga besar dan merayakan hari raya dengan tradisi yang sudah turun temurun.

“Banyak yang memilih mudik waktu Lebaran, tapi tidak sedikit pula yang pulang kampung kalau kenaikan kelas. Fleksibel saja dan tergantung kondisi masing-masing perantau,” kata warga Wonogiri yang merantau di Depok, Salsabila.

Fenomena mudik pada libur kenaikan kelas ini menunjukkan adanya perubahan pola mudik di masyarakat. Para perantau semakin mempertimbangkan faktor kenyamanan, biaya, dan waktu dalam memilih momen untuk mudik.

Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi pemerintah dan pihak terkait untuk meningkatkan infrastruktur dan pelayanan publik di jalur mudik, terutama saat Lebaran, agar dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik. Aris Arianto

Exit mobile version