Beranda Daerah Wonogiri Sekop sekop..Masih Ada yang Nekat Nyuci Jeroan Kurban di Sungai Padahal Sudah...

Sekop sekop..Masih Ada yang Nekat Nyuci Jeroan Kurban di Sungai Padahal Sudah Dilarang

Kurban
Sekop sekop. aktivitas mencuci jeroan kurban di sungai di Wonogiri. Istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Sekop sekop .. ternyata masih ada sebagian warga yang nekat mencuci jeroan kurban di sungai.

Padahal sudah ada larangan resmi dari pemerintah untuk tidak mencuci jeroan kurban di sungai.

Buktinya, sejumlah warga di Wonogiri, terlihat masih melanjutkan kegiatan mencuci jeroan kurban di sungai hari ini, Senin (17/6/2024).

Informasi yang diperoleh dari sumber media ini praktik mencuci jeroan kurban di sungai ini dilakukan meskipun telah ada imbauan keras agar tidak melakukan aktivitas tersebut. Pasalnya mencuci jeroan kurban di sungai dianggap dapat mencemari aliran sungai dan berpotensi menyebarkan penyakit mulut dan kuku (PMK).

Keterangan resmi dari Pemkab Wonogiri larangan ini diberlakukan sebagai upaya perlindungan kesehatan masyarakat.

Panitia kurban harus membuat lubang sendiri di lokasi pemotongan. Dicuci di situ dan jangan dibawa ke aliran sungai karena berisiko menularkan PMK.

Baca Juga :  Judi Online dan Beda Pilihan Politik Jadi Pemicu Perceraian, Jumlahnya Meningkat 4 Kali Lipat

Meskipun imbauan telah disampaikan, sejumlah warga tetap mempertahankan tradisi mencuci jeroan kurban di sungai dengan keyakinan bahwa jeroan akan dibersihkan lagi sebelum dimasak untuk memastikan keamanan konsumsi.

Hal ini menunjukkan bahwa penanaman kesadaran akan perlunya menjaga kebersihan lingkungan masih perlu ditingkatkan di masyarakat.

Dinas terkait telah mengambil langkah preventif dengan menempatkan 93 petugas medis dan paramedis yang bertugas untuk memastikan proses penyembelihan hewan kurban berlangsung aman.

Para petugas ini, yang terdiri dari dokter dan mantri hewan, tersebar di seluruh Kabupaten Wonogiri dan bertanggungjawab atas pemeriksaan antemortem dan postmortem hewan kurban.

Harapannya, masyarakat akan lebih memahami dan mematuhi aturan yang telah ditetapkan untuk kebaikan bersama dan kelestarian lingkungan. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari praktik mencuci jeroan kurban di sungai dan memastikan keamanan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Aris Arianto