WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Maggot, atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF), menjadi primadona baru di dunia budidaya. Maggot dikenal sebagai penghasil protein berkualitas tinggi untuk pakan ternak. Selain itu, budidaya maggot juga dapat membantu mengatasi masalah sampah organik.
Tertarik untuk mencoba? Berikut cara budidaya maggot untuk pemula sebagaimana dilaksanakan di halaman kantor Kelurahan Giriharjo Puhpelem Wonogiri. Dimana Sertu Parjito anggota Koramil Puhpelem mengikuti pelatihan budidaya maggot sebagai alternatif dalam pengolahan sampah organik dan non organik, Selasa (4/6/2024).
Lurah Giriharjo Tarmin, mengatakan pelatihan budidaya maggot bertujuan membantu masyarakat lingkungan Giriharjo Puhpelem Wonogiri dalam pengolahan sampah. Sehingga bisa menjadikan nilai ekonomis yang bisa memberikan tambahan plus buat keluarga.
Sertu Parjito berharap, pelatihan pembudidayaan maggot dapat berkembang menjadi sebuah usaha. Karena selain mendapatkan ilmu baru mengenai pembudidayaan maggot, warga dapat belajar untuk mengelola sebuah usaha dengan lebih baik.
Berikut ini cara budidaya maggot
1. Persiapan
– Tempat dan kandang
Pilih tempat yang teduh dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Kandang maggot bisa dibuat dari berbagai macam wadah, seperti ember bekas, tong bekas, atau boks kayu. Pastikan untuk membuat lubang-lubang kecil pada kandang untuk sirkulasi udara.
– Media maggot (substrat)
Media maggot terbuat dari bahan organik seperti sisa sayuran, buah-buahan, atau kotoran ternak. Pastikan bahan organik tersebut dicacah halus dan tidak berjamur.
– Indukan lalat BSF
Indukan lalat BSF bisa didapatkan dari penjual maggot atau dibuat sendiri.
2. Pemeliharaan
– Pembuatan Substrat
Campurkan bahan organik dengan dedak atau tepung terigu dengan perbandingan 3:1. Per basah campuran tersebut dengan air secukupnya hingga lembab, tapi tidak becek.
– Penempatan Indukan
Masukkan media yang sudah disiapkan ke dalam kandang. Kemudian, letakkan indukan lalat BSF ke dalam wadah khusus yang berlubang kecil di bagian atas kandang. Indukan akan meletakkan telur mereka pada media di bawahnya.
– Pengeraman
Tutup wadah maggot dengan kain kasa untuk menjaga kelembaban dan sirkulasi udara. Telur maggot akan menetas dalam waktu sekitar 2-3 hari.
– Pemberian Pakan Maggot
Setelah menetas, maggot akan memakan media yang disediakan. Anda bisa menambahkan pakan tambahan berupa sisa makanan lain setiap beberapa hari.
– Pengendalian Pakan dan Kelembaban Perhatikan kondisi media maggot. Jika media mulai kering, tambahkan sedikit air. Jika media terlalu basah dan berbau, berarti maggot kekurangan udara. Aduk media maggot secara berkala untuk menjaga aerasi.
– Panen Maggot
Maggot bisa dipanen setelah berumur sekitar 10-14 hari, ketika maggot sudah mencapai ukuran 1-2 cm. Untuk memanen, pindahkan media maggot ke wadah lain. Maggot akan berpindah ke bagian bawah wadah untuk mencari tempat yang gelap. Ambil maggot yang sudah terkumpul di bagian bawah wadah tersebut.
Tips:
– Pisahkan proses penetasan telur dan pembesaran maggot untuk memudahkan pemanenan.
– Inokulasi media maggot dengan EM4 atau probiotik lainnya untuk mengurangi bau dan mempercepat penguraian sampah organik.
– Budidaya maggot dapat dilakukan skala rumahan maupun skala besar. Sesuaikan ukuran kandang dan jumlah indukan dengan kebutuhan Anda.
Dengan ketekunan dan pengelolaan yang baik, budidaya maggot bisa menjadi usaha yang menguntungkan. Selain menghasilkan protein berkualitas untuk pakan ternak, budidaya maggot juga turut berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan. Aris Arianto